AEK Memorial Minus Kompetisi 30-50, 50-70 Cm dan Walk Out
Kejuaraan AEK Memorial 2014 dipadankan dengan seleksi nasional (seleknas)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Eqina-Pordasi dan Masyarakat Equestrian Indonesia optimistis, kegiatan pembinaan yang dilakukan secara terprogram, rutin dan berkesinambungan akan dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi Merah Putih di ajang Internasional.
Hal ini disampaikan Jose Rizal Partokusumo, ketua Eqina-Pordasi, terkait dengan gelaran Kejuaraan Berkuda Equestrian AE Kawilarang Memorial 2014 pada Jumat-Minggu (12-14/12) ini di Arthayasa Stable, Depok.
Kejuaraan AEK Memorial 2014 dipadankan dengan seleksi nasional (seleknas) untuk pembentukan tim berkuda equestrian yang diproyeksikan ke SEA Games XVII/2015, Singapura. Seleknas ini akan didakan beberapa kali hingga menjelang kelangsungan pentas berkuda equestrian SEA Games XVII/2015 tersebut.
Demi suksesnya program seleknas, juga karena keterbatasan waktu, maka Eqina-Pordasi dan Masyarakat Equestrian Indonesia dengan sangat terpaksa melakukan pembatasan pada gelaran AEK Memorial 2014.
Dalam hal ini, tidak diadakan kompetisi untuk kelas pembinaan show-jumping 30-50 cm dan 50-70 cm, juga dressage walk-trot. Memang hal ini suatu pilihan yang sulit, karena sesungguhnya salah satu kekuatan dan perekat Eqina-Pordasi dengan Masyarakat Equestrian Indonesia adalah selalu memberikan prioritas pembinaan dari kelas pemula maupun usia anak-anak.
Dengan tidak diadakannya kelas pembinaan show-jumping 30-50 cm dan 50-70 cm, juga dressage Walk-trot, maka hampir 40 ekor kuda, atlet dan sekian ratus entry tidak bisa hadir dalam pesta tutup tahun kegiatan equestrian ini. Dengan demikian, diperkirakan jumlah atlet dan kuda yang akan tampil antara 90-100 saja.
"Tidak ada prestasi tanpa latihan keras dan pengorbanan, Tidak lengkap kehormatan tanpa dibarengi dengan kejujuran dan kesetiaan. Jayalah Indonesia, kami siap berkorban demi kejayaan equestrian Indonesia tercinta," tegas Jose Rizal Partokusumo.
Kendati tanpa beberapa kelas pembinaan tersebut, atmosfir persaingan di AEK Memorial 2014 dipastikan tetap sengit. Untuk dressage, Eqina-Pordasi dan Masyarakat Equestrian Indonesia secara khusus mendatangkan Wolfgang Kutting, salah satu jago tunggang-serasi dari Jerman, untuk menjadi juri. tb