Anton Subowo: Bulu Tangkis Harus Bisa Bersaing dengan Cabang Olahraga Lain di Olimpiade
Sepanjang sejarah dipertandingkannya bulu tangkis di olimpiade sejak 1992, atlet bulu tangkis Indonesia selalu menyumbang medali emas.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ajang olimpiade menjadi sebuah event level tertinggi di pentas olahraga dunia. Dan semenjak bulu tangkis dipertandingkan di olimpiade pada tahun 1992, baru kali ini cabang tepok bulu tersebut terancam dicoret dari Olimpiade lantaran dinilai kurang populer di dunia.
Sepanjang sejarah dipertandingkannya bulu tangkis di olimpiade sejak 1992, atlet bulu tangkis Indonesia selalu menyumbang medali emas. Hanya di Olimpiade London 2012 atlet Indonesia gagal menyumbang emas.
"Saat ini bulu tangkis sedang berkompetisi, tidak hanya atlet bulu tangkis nasional melawan atlet asing tapi juga bulu tangkis sebagai cabang olahraga bersaing dengan olahraga baru yang sedang mewabah dan digemari anak muda seperti ekstrim games sepeda MTB dan panjat tebing," ujar Anton Subowo.
Agar bulutangkis bisa terus dipertandingkan di olimpiade, selain BWF sebagai federasi bulu tangkis di dunia seluruh federasi bulu tangkis di setiap daerah harus bisa memasalkan cabang bulu tangkis ke seluruh dunia.
Indonesia sendiri terus melakukan terobosan untuk mengenalkan bulu tangkis ke seluruh dunia. Salah satunya adalah menggelar kejuaraan Djarum Superliga Bulu Tangkis di Bali akhir Januari ini. (Baca juga: Tujuh Klub Asing Meriahkan Djarum Superliga Badminton 2014)
"Bulu tangkis termasuk salah satu cabang olahraga yang terancam akan dicoret dari olimpiade karena dianggap tidak mendunia. Dan ajang Superliga ini sangat penting untuk semakin meluaskan bulu tangkis di dunia. Ini salah satu tolak ukur untuk membuka mata dunia dan memperkenalkan semangat bulu tangkis di dunia," ujar Anton Subowo.