TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi para atlet Indonesia yang masih di bawah tingkat perekonomiannya  menjadi perhatian bagi salah satu  anggota Komisi X DPR-RI yang membidangi Olahraga, Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Moreno Soeprapto.

Disela-sela tampil dalam acara Talk Show bertajuk "Sidang Rakyat " di Gedung  Sasana Budaya Ganesa (Sabuga)  ITB Bandung, Jawa Barat, politisi muda Gerindra itu mengatakan betapa pentingnya rasa nasionalisme ditanamkan dalam diri semua kalangan masyarakat Indonesia untuk menjaga keutuhan bangsa.

"Dulu waktu saya masih aktif sebagai pembalap, saya mau dibeli 40 juta  dolar oleh pihak asing untuk dapat berlaga di Formula 1. Tapi, buat apa? Karena kita bekerja keras untuk mengibarkan Merah Putih, saya abaikan tawaran itu" ungkap Moreno Soeprapto.

Mantan pembalap nasional itu menilai, potensi atlet berbakat disemua Cabang Olahraga (cabor) bertebaran di pelosok tanah air. Yang terpenting, untuk meningkatkan kualitas para atlet tersebut adalah ketersedian sarana dan prasarana.

"Kualitas atlet di Indonesia sangat membanggakan. Tinggal bagaimana adanya sarana dan  prasarana untuk mengasah kemampuan para atlet itu, " katanya.

Lanjutnya, jika saat ini banyak kalangan yang pesimis dengan kinerja wakil rakyat untuk kemajuan  olahraga, pria kelahiran 1982 meminta masyarakat untuk tetap mengedepankan kepercayaan kepada wakil rakyat sehingga kinerjanya untuk ikut andil membangun olahraga Indonesia berprestasi bisa berjalan dengan baik.

"Yakinlah, kasih kepercayaan kepada dewan (Anggota DPR-RI) . Percayalah, tidak semua anggota dewan seperti yang dituduhkan. Yang punya hati kotor itu pasti akan tersingkir dengan sendirinya," tuturnya.

Bukan hanya itu,  peraih Juara 3 kelas Promosi Asian Formula 3 Championship pada tahun 2014 itu, memperhatikan dan merasakan kehidupan para atlet tidak hanya ikut terjun bagaimana kerasnya menjadi olahragawan yang bersain disetiap kejuaraan dengan  cita-cita mengaharumkan nama bangsa.

Tapi menjadi anggota anggota DPR-RI dan duduk di Komisi X menjadi pilihannya.

Pria yang mengawali karir sebagai atlet balap pada Lippo City Kart Race Tahun 1994 ini (Juara), mengatakan bahwa gaji bukanlah pilihan utama.

Menurutnya, ada hal yang penting ketimbang memikirkan gaji seorang anggota DPR-RI.

"Kalau masalah gaji, nilainya relatif dan dikembalikan ke masing-masing. Karena kan semua pasti tujuan untuk mengabdi. Sama (Anggota DPR-RI atau Pembalap), yang terpenting kan menjiawai dan saya bilang tadi, mengabdi untuk bangsa," paparnya.

Anggota DPR-RI yang pada tahun 2008 pernah terjun di Speedcar serie berharap Indonesia tidak memerlukan waktu lama untuk membangkitkan kejayaan olahraganya.

Bulan ini, salah satu putera terbaik bangsa Adya Novali sukses menyabet gelar juara 1 di kontes Binaragawan Arnold Amateur di Amerika .

Selain itu, dua klub sepakbola Indonesia yakni Persib Bandung dan Persipura Jayapura saat ini sedang berjuang keras membawa nama bangsa dikancah persepakbolaan Asia melalui Piala AFC 2015.

Dan pasangan pebulutangkis Nasional Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir yang sedang berjuang di Swiss Terbuka.


"Kita harus puji perjuangan mereka dalam mengahrumkam nama bangsa. Siapapun atlit, tim yang berlaga di olahraga internasional itu patut kita dukung sepenuhnya. Saya punya keyakinan atlit-atlit Indonesia dan dua tim (Persipura dan Persib) bisa berprestasi lebih tinggi lagi dari musim lalu," urainya.