Kedepankan Pembinaan, Bukan untuk Pecah Belah Atlet
Bakal semarak dan sengitnya gelaran Kejurnas/Pra PON Equestrian ditunjukkan dari banyaknya partisipan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Bakal semarak dan sengitnya gelaran Kejurnas/Pra PON Equestrian ditunjukkan dari banyaknya partisipan. Jumlah kontestan yang akan tampil sesuai dengan perkiraan.
"Sampai tadi malam sudah 130 ekor kuda yang terdaftar di entry-fee, dan jumlah itu pasti akan bertambah karena pendaftaran terakhir hari ini," ungkap Bibit Sucipto, 'Event Director' dari seri pertama Kejurnas/Pra PON XIX untuk equestrian ini.
"Sebagian besar peserta sudah berada di Parongpong," tutur Bibit Sucipto, yang Kamis (19/3) pagi sudah mengontrol venues yang akan dipergunakan.
Kejurnas/Pra PON XIX untuk equestrian ini akan dilangsungkan sebanyak tiga seri, yakni 20-22 Maret ini, serta Juni dan September 2015 mendatang.
Seluruh rangkaian persaingannya dilangsungkan di Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI-AD. Parongpong, Lembang, Jabar.
Bibit Sucipto yang juga pembina di klub Pegasus, Sukabumi, menjelaskan, gelaran Kejurnas/Pra PON Equestrian ini mestinya menjadi sarana yang baik bagi para penunggang (rider) dan kuda dari seluruh klub/stable.
Event ini mementaskan persaingan untuk komunitas atau klub/stable, dan atas nama daerah.
"Kami sudah lama menyampaikan pemberitahuan ke stable atau klub- klub maupun daerah. Ini adalah kesempatan yang baik bagi seluruh komunitas berkuda ketangkasan, termasuk yang menamakan dirinya atlet EFI. Kami mengutamakan pembinaan, bukan memecah belah atlet," papar Bibit Sucipto, yang juga pelatih tim berkuda equestrian DKI Jaya untuk Pra PON XIX-2016 ini. tb