TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Dalam setiap kunjungannya ke cabor-cabor yang menjalani pelatda untuk persiapan menghadapi PON XIX-2016 itu, Ketua Umum KONI DKI Jaya H.Raja Sapta Ervian, M.Hum tak hanya menghimpun atau menginventarisasi permasalahan.                                     

Akan tetapi juga,  mengakomodir semua aspirasi yang berkembang, untuk mengoptimalisasi penampilan atlet-atletnya.                                        

Sebagai mantan atlet, ia sangat memahami bahwa tidak di semua cabor proses pembinaannya tak berlangsung mulus. Banyak juga yang mengalami kendala, baik karena faktor teknis atau non-teknis.                                               

Ia kemudian mencontohkan perihal kendala yang dihadapi sejumlah cabor. Misalnya, bisbol. Lapangan yang dipakai latihan selama ini bukan untuk pertandingan internasional.                  

"Lapangan untuk pertandingan internasional ukurannya 400 meter, sementara luas lapangan sekarang hanya sekitar 290-an meter. Jadi masih kurang 100 meteran. Ini yang mesti kita sampaikan kepada otoritas yang berwenang," ujar Eyi, sapaan akrab Ketum KONI DKI Jaya itu.                           

Ia juga menguraikan 'keluhan' yang disampaikan atlet DKI Jaya terkait sarana pelatihan jika harus 'mengungsi' karena renovasi atau revitalisasi prasarana untuk persiapan Asian Games 2018.                                                  

"Ini juga yang harus segera kita antisipasi. Masalahnya, sarana alternatifnya ternyata tidak sesuai standar. Hal-hal seperti ini harus segera kita bahas dengan Pemprov khususnya Dinas Olahraga," ujar putra ketiga dari pengusaha nasional sekaligus Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang itu. tb