Hadiah Kelas Pemula A/B Diusulkan Meningkat Setingkat di Bawah Derby
Sebuah usulan menarik disampaikan Ir Iman Hartono pendiri Eclipse Stable Solo
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Sebuah usulan menarik disampaikan Ir.Iman Hartono, pendiri Eclipse Stable, Solo.
Pemilik dari lebih 50-an kuda pacu ini mengusulkan agar kuda-kuda yang berlaga di Kelas Pemula A/B seyogyanya diberi apresiasi lebih baik, setidaknya setingkat dibawah Derby.
"Kalau saya cermati, sekarang ini Kelas Pemula A/B rasanya kurang mendapat penghargaan. Malah Kelas Remaja yang diberi apresiasi lebih baik. Menurut saya kuda-kuda di Kelas Pemula A/B yang lebih pantas memperoleh penghargaan itu," ungkap Ir.Iman Hartono di sela-sela pacuan Minang Derby/seri 2 Piala Tiga Mahkota, Minggu (3/5) di arena pacuan kuda Pulo Mas, Jakarta Timur.
Selama ini kuda-kuda Kelas Pemula dibagi atas dua kategori, berdasarkan ketinggian. Kelas Pemula C/D untuk kuda-kuda dengan usia 2 tahun dan ketinggian 153 cm ke bawah.
Sementara, kuda-kuda usia 2 tahun dan tinggi di atas 153 cm, ditempatkan dalam kategori Pemula A/B.
Di Minang Derby/seri 2 Piala Tiga Mahkota ini, ditempatkan pada race ke-4 hingga 9 dengan empat kategori. Kelas 2 Tahun Pemula C/D Kel-2 jarak 800 meter, berhadiah Rp 6 juta.
Kelas 2 Tahun Pemula C/D jarak 1000 meter, berhadiah Rp 10 juta. Kelas 2 Tahun Pemula C/D KPI-1000 meter, berhadiah Rp 8 juta.
Sementara, Kelas 2 Tahun Pemula A/B Kel-2 jarak 1200 meter, berhadiah Rp 10 juta. Kelas 2 Tahun Pemula A/B-1200 meter, berhadiah Rp 15 juta. Dan, Kelas 2 Tahun Pemula A/B KPI-1200 meter, berhadiah Rp 7,5 juta.
Alokasi hadiah untuk Kelas Pemula A/B (tinggi di atas 153 cm) ini terlihat 'njomplang' dengan total hadiah untuk Kelas Derby, yang mencapai Rp 50 juta.
Hadiah untuk Kelas Pemula A/B juga hanya menyamai hadiah pemenang Kelas Remaja.
Padahal, kuda-kuda Kelas Remaja sudah berusia 3 tahun, atau sama dengan usia kuda di Kelas Derby.
"Kuda-kuda di Kelas Pemula A/B rata-rata adalah calon petarung di Derby," ujar Ir.Iman Hartono, pengusaha kelapa sawit terbesar di Solo.
Usulan Iman Hartono diamini oleh Mohammad Chaidir Saddak, pemilik Aragon Stable yang juga Ketua Umum PP Pordasi. Bahkan, menurut Eddy Saddak --sapaan akrabnya-- ia sudah lama memperjuangkan usulan tersebut, semenjak masih menjadi ketua komisi pacuan PP Pordasi.
"Ini bisa kita patenkan pada Munas PP Pordasi November nanti," kata Eddy Saddak. Kendati demikian, 'promosi' untuk Kelas Pemula A/B ini sudah bisa direalisasikan pada Jakarta Derby, bulan depan. tb