Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kisah Pacquiao dan Orangtuanya: Baikan dengan Ayah Usai 20 Tahun, Ibu Pacari Pria Lebih Muda

Manny Pacquiao akan membawa ayahnya, Rosalio Pacquiao, berada di sekitar ring saat dirinya menghadapi pertarungan terbesar dalam karirnya

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Kisah Pacquiao dan Orangtuanya: Baikan dengan Ayah Usai 20 Tahun, Ibu Pacari Pria Lebih Muda
net/google
Manny Pacquiao dan ayahnya, Rosalio Pacquiao. 

TRIBUNNEWS.COM - Manny Pacquiao memanfaatkan kesempatan mega tarung menghdapi Floyd Mayweather Jr pada 2 Mei 2015 mendatang sebagai ajang menunjukkan rekonsiliasi dengan ayahnya setelah berseteru selama 20 tahun.

Manny Pacquiao akan membawa ayahnya, Rosalio Pacquiao, berada di sekitar ring saat dirinya menghadapi pertarungan terbesar dalam karirnya tersebut. Selama ini, ia juga selalu membawa ibunya, Dionsia, mendampinginya di atas ring.

Pernah memang Rosalio ikut dalam rombongan anaknya saat bertarung di Amerika pada 2009 lalu. Meski begitu, banyak pihak masih menganggap ada hal-hal masa lalu yang mengganggu hubungan ayah dan putranya tersebut.

Rosalio, yang kini berusia 56 tahun, meninggalkan Manny dan ibunya Dionisia ketika sang juara dunia masih berusia belasan tahun. Rosalio meninggalkan keluarganya yang miskin setelah ketahuan ternyata telah memiliki hubungan dengan wanita lain.

Kini Rosalio telah menikmati rekonsiliasi dengan anaknya dan menerima limpahan materi dari Manny Pacquiao. Rosalio kini tinggal di rumah yang dibangun anaknya di General Santos. Rumah ini jelas lebih layak huni ketimbang rumah mereka di Sarangani, Filipina Selatan yang sarat dengan kemiskinan.

"Seringkali saya merasa semua hal ini sulit dipercaya sebagai hal yang nyata," kata Rosalio. "Dulu, kami hanya makan pisang. Sekarang, kami bisa makan apa saja," ujarnya.

Dengan kekayaannya, Manny Pacquiao kini mampu membeli rumah mewah seharga 8,4 juta dollar AS di Beverly Hills, Amerika Serikat. Padahal dulu ia lahir dan besar di sebuah rumah kecil yang hanya memiliki satu bilik kamar di desa miskin Tango, Sarangani, Filipina Selatan.

Berita Rekomendasi

Untuk menghidupi keluarganya, Rosalio bekerja sebagai buruh petik kelapa. Ia harus mengumpulkan 70 butir kelapa setiap hari demi menerima upah yang digunakannya untuk menghidupi keluarga.

"Hidup kami sangat susah pada waktu Manny kecil. Kami hanya makan pisang dan bila saya mendapat upah, saya baru bisa membeli nasi buat keluarga," katanya.

Hubungan Manny dana Rosalio memburuk saat mereka seluarga pindah ke General Santos dan harus bekerja sebagai penjual makanan di pinggir jalan. Manny lebih banyak hidup sebagai anak jalanan dan mulai kerap berselisih dengan ayahnya yang kemudian diketahui memiliki keluarga lain.

Belakangan melalui otobiografinya (2010), Manny Pacquiao menyebut puncak kekesalannya pada ayahnya adalah saat ia mengetahui anjing kesayangannya telah dibunuh untuk menjadi lauk buat keluarga.

"Dia (Rosalio) mengambil anjing yang saya temukan dan memakannya. Bagi seorang anak, hal ini tak bisa dimaafkan. Seperti mencuri sesuatu yang sangat ia cintai dan lebih buruk daripada mencuri uangnya," tulis Pacquiao. "Saya tidak bisa memaafkan hal itu selama 20 tahun," katanya.

Manny kemudian tidak bertemu dengan ayahnya selama 20 tahun, sampai Rosalio ikut ke Amerika pada 2009. "Saya sudah tidak marah lagi saat itu dan memaafkannya," kenang Pacquiao.

"Waktu sudah berlalu berpuluh tahun dan kami berdua sudah sama-sama menderita. (Pertemuan) itu seperti pembersihan jiwa buat saya, seperti beban yang saya panggul selama 20 tahun telah diangkat dari pundak saya," ujar Pacquiao.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas