Wanita Atlet Beladiri Ini Tunggu Setahun Untuk 'Pukul' Floyd Mayweather
Ronda Rousey mengaku sabar menunggu satu tahun untuk membalas perlakuan juara tinju Floyd Mayweather Jr terhadap dirinya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Juara kelas bantam Ultimate Fighting Championship (UFC), Ronda Rousey mengaku sabar menunggu satu tahun untuk membalas perlakuan juara tinju Floyd Mayweather Jr terhadap dirinya.
Awal pekan ini, Rousey membuat pernyataan kontroversial saat menerima penghargaan sebagai "Petarung Terbaik" tahun ini versi ESPY. Dalam wawancara seusai penganugerahan, Rousey langsung mengeluarkan pernyataan yang menyudutkan petinju berjulukan "Money" tersebut.
"Saya membayangkan seperti apa perasaan Floyd untuk pertama kali merasakan dipukul perempuan," kata Rousey. "Saya ingin tahu apakah ia masih belagak tak mengenal saya."
Pernaytaan Rousey ini dianggap menyinggung Maywaether yang pernah dijatuhui hukuman penjara karena dinyatakan bersalah memukuli mantan kekasihnya.
Sesudah pernyataan tersebut, Rousey menjelaskan ia memang telah lama ingin melakukan hal tersebut. Ia ingin membalas kelakukan Maywaether yang tahun lalu menyatakan ia tidak mengenal siapa itu Rousey. Mayweather bahkan menggunakan istilah "he" yang menunjukkan Rousey adalah seorang pria.
"Saya tahu pasti ia mengenal saya," kata Rousey. "Saat itu ia bersaing dengan saya untuk gelar petarung terbaik dan ia telah mengikat beberapa petarung beladiri campuran (Mixed Martial Arts/MMA)," ungkapnya lagi.
Namun Rousey mengaku tidak ingin langsung memuntahkan rasa tidak senangnya pada Mayweather. "Saya menunggu satu tahun penuh untuk mengatakan hal tersebut. Jika saya tidak terpilih, maka saya mungkin akan menunggu dua atau tiga tahun setelah terpilih."
Rousey mengaku senang pernyataannya mendapat reaksi dan menimbulkan kegemparan. "Reaksinya bagus sekali dan ingat, saya butuh ini untuk pertarungan saya," guraunya.
Rousey yang memiliki rekor bertarung 11-0 MMA, 5-0 UFC akan menghadapi Bethe Correia (9-0 MMA, 3-0 UFC) di HSBC Arena, Rio de Janeiro pada 1 Agustus mendatang.