Daud Yordan Akan Pertahankan Gelar Lawan Petinju Australia
Saya ingin mempertahankan gelar juara Asia Pasifik sekali lagi kemudian baru tampil di tingkat dunia
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Juara tinju kelas ringan (62,1 kilogram) WBO Asia Pasifik Daud Yordan akan mempertahankan gelar sekali lagi melawan petinju Australia, Oktober 2015.
Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat tersebut belum menyebutkan tempat pertarungan melawan petinju Australia, apakah di Negeri Kanguru atau di Indonesia.
"Saya ingin mempertahankan gelar juara Asia Pasifik sekali lagi kemudian baru tampil di tingkat dunia," kata petinju dengan rekor bertarung 34 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Semarang, Jateng, Selasa (28/7/2015).
"Kalau soal nama nanti akan diumumkan oleh manajemen tetapi kemungkinan besar petinju dari Australia. Pertarungan mendatang dilaksanakan sekitar Oktober 2015," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut.
Daud Yordan berhasil mempertahankan gelar pertama kali setelah menang angka atas petinju Uganda, Maxwell Akuwu di Surabaya, 6 Juni 2015.
Daud Yordan merebut gelar juara WBO Asia Pasifik setelah menang KO ronde kelima atas petinju Filipina Ronald Pontilas di Pontianak, Kalbar, beberapa waktu lalu.
Sebelum menjadi juara kelas ringan WBO Asia Pasifik, Daud Yordan sempat merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela, di Australia, 6 Juli 2013.
Ia kemudian sempat mempertahankan gelar tersebut dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan, Sipho Taliwe, di Australia, 6 Desember 2013.
Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva, di Singapura, 5 Mei 2012.
Ia sempat mempertahankan gelarnya sekali, setelah menang atas petinju Mongolia, Choi Tseveenpurev, di Singapura, 9 November 2012, sebelum akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan lainnya, Simpiwe Vetyeka, di Jakarta, 14 April 2013.