Ketua KOI Diperebutkan Tiga Calon
Tiga Calon ketua umum KOI akan bersaing dalam Kongres KOI di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Sabtu besok (31/10).
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Tiga Calon ketua umum KOI akan bersaing dalam Kongres KOI di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Sabtu besok (31/10).
Ketiga calon yang akan memperebutkan kursi ketua umum KOI periode 2015-2019 yakni, Sekjen KONI EF Hamidy, Ketua Umum KONI Sumsel, Muddai Madang, dan Erick Thohir.
EF Hamidy calon pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran, Rabu lalu. Sedangkan, Muddai Madang dan Erick Thohir mengembalikan formulir di hari terakhir batas pengembalian formulir, Jumat (30/10).
Persaingan antara ketiga caketum ini diperkirakan akan ketat. Ketiganya, bukan orang baru di dunia olahraga Indonesia.
"Mereka masing-masing punya pendukung sendiri. Makanya, dalam pemilihan nanti akan berlangsung seru," kata wartawan senior Firmansyah Gindo ketika dimintai komentarnya, Jumat (30/10).
Namun, menurutnya, dari tiga caketum yang maju dalam pemilihan nanti. Dua caketum dinilai bermasalah yakni, EF Hamidy dan Erick Thohir.
EF Hamidy, kata pria yang akrab disapa Yongki itu, tersandung masalah sanksi dari IOC dan OCA tentang pemakaian logo lima ring oleh KONI Pusat.
"Sedangkan Erick Thohir, terkena skandal main sabun, ketika ia menjabat sebagai Chef d Mission Kontingen Indonesia ketika memerintahkan ganda Gresya/Nitya yang tampil di babak penyisihan grup Olimpiade London 2012," katanya.
Saat itu, ganda Indonesia diperintahkan mengalah dari ganda Korea agar tidak bertemu ganda China. "Dari tragedi itu ganda didiskualifikasi dan nyaris di deportasi. Ketika itu, Erick Thohir sebagai Chef de Mission Kontingen Indonesia," ungkap Yongki yang telah empat kali meliput Olimpiade itu.
Menurutnya, sangat disayangkan jika nantinya kedua tokoh olahraga itu terpilih akan terbentur oleh permasalahan itu.
"Saya kira dalam pemilihan nanti, akan muncul tokoh baru yang lebih pantas menduduki kursi pimpinan KOI," ungkapnya.