Tim Karateka Indonesia Uji Kemampuan ke Turki
Kesempatan ini merupakan salah satu proyeksi jangka panjang untuk mempersiapkan para atlet di SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim karateka Indonesia akan menguji kemampuannya saat bertolak ke ajang Premier League Turki Terbuka 2015, 26 - 29 November nanti.
Kesempatan ini merupakan salah satu proyeksi jangka panjang untuk mempersiapkan para atlet di SEA Games 2017 Malaysia dan Asian Games 2018.
Sekretaris Jendral Pengurus Besar Federasi Olah Raga Karate-do Indonesia (PB Forki) Lumban Sianipar berharap para atlet bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik saat bertanding nanti.
Apalagi, ajang ini juga dijadikan sebagai tolak ukur kekuatan dan mengasah kemampuan karatake Merah Putih di tingkat Internasional.
Sehingga, dia berharap bisa dilakukan secara maksimal oleh para atlet.
Pada ajang kali ini, Indonesia akan mengirimkan 26 atlet putra-putri, sembilan bertanding di nomor Kata, sedangkan 17 karateka akan bertarung di kelas Kumite.
Mereka akan didampingi 6 pelatih dan satu pelatih asing asal Prancis, Tareq Abdesselem.
Setelah ajang itu, seluruh atlet akan langsung melakukan training camp di Prancis.
Hal ini dilakukan agar kemampuan atlet bisa terus meningkat.
“Ini semua karena dalam rangka persiapaan menjelang Asian games 2018. Walaupun dalam keterbatasan, kita tetap mempersiapkan secara optimal. Apalagi, kita nanti sebagai tuan rumah. Jadi, harus bisa memberikan prestasi yang membanggakan,” kata Lumban saat pelepasan atlet di Hotel Century, Minggu (22/11).
Meski tidak memberikan target besar untuk para atletnya di Turki nanti, Lumban hanya ingin para pemain menghasilkan sesuatu yang positif sebelum kembali ke Indonesia.
Apalagi, para kartake Indonesia nanti akan bertarung dengan lawan-lawan dari beberapa negara kuat termasuk, seperti Iran, Jepang, dan Mesir.
Bahkan, Lumban juga menilai tim tuan rumah diperkirakan akan menyulitkan Fidelys Luluboa dkk.
Hal itu dilihat setelah mereka mampu menempati posisi keempat di WKF Kejuaraan Dunia Cadet dan Junior 2015 di Serpong, Tangerang, dua minggu lalu.
Meski hanya tingkat Junior, dia tetap memperhitungkan kekuataan Turki di ajang nanti.
“Jadi, kami memilih Turki karena mereka salah satu negara kuat. Saya tidak ingin memberikan target karena akan menjadi beban atlet. Seperti WKF kemarin, kami tidak memberikan target, tapi hasilnya kami mendapatkan empat medali emas. Jadi lebih bagus kita bermain tanpa beban. Nanti setelah mendapakan hasil bagus, baru bonus akan datang,” ucap Lumban.
Sementara itu, Manager PB Forki Zulkarnaen Purba mengakui tidak terlalu muluk-muluk soal target para pasukannya di Turki nanti.
Dia hanya berharap semua pemainnya bisa bertanding dengan maksimal dan meraih hasil terbaik. Apalagi, ajang ini juga menjadi salah satu kesempatan untuk para pemain mencari pengalaman.
“Kami memilih Turki karena pernah mendapatkan hasil bagus saat merebut medali emas pada kategori kata tim putra pada 2011. Tapi, itu dilakukan dengan persiapaan dan proesen cukup lama. Namun kali ini kami baru berjalan. Jadi ini kami manfaatkan sebagai evalusi awal dalam rangka menuju rotasi di 2016,” ucap Zulkarnaen.