Ihsan Maulana lolos semifinal, Menang atas Prannoy di perempat final
Ihsan unggul 18-21, 21-19, dan 21-11 pada pertandingan yang berlangsung 59 menit itu.
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustafa berhasil menembus babak semi final Makau Terbuka 2015. Dia mengalahkan unggulan Ketujuh asal India, Prannoy Haseena Sunil Kumar di Tap Seac Multisport Pavilion Macau, Jumat (27/11).
Ihsan unggul 18-21, 21-19, dan 21-11 pada pertandingan yang berlangsung 59 menit itu. Ini merupakan pertemuan pertama antara Ihsan, penghuni peringkat 40 dunia dengan Prannoy, pemain peringkat 20.
Pada babak semi final, Ihsan akan menghadapi pemenang antara pemain unggulan Kedua asal Tiongkok, Tian Houwei Korea Selatan dengan pemain Korea Selatan, Seung Jae Seo.
Ihsan merupakan satu-satunya pemain Indonesia yang masih tersisa di sektor tunggal putra.
Sejumlah pemain Indonesia tersingkir di laga perempat final. Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari mesti terhenti di babak perempat final ganda putri.
Della/Rosyita kembali takluk di tangan wakil Korea, Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan, dengan skor 15-21, 17-21.
Kekalahan ini membuat Della/Rosyita harus memendam keinginan untuk membalas kekalahan di ajang Korea Masters 2015, waktu itu keduanya dikalahkan Jung/Shin di babak perempat final dengan skor 19-21, 17-21.
“Della/Rosyita sudah menerapkan pola permainan yang benar, akan tetapi di poin-poin kritis, mereka selalu terburu-buru. Ini masih menjadi ‘penyakit lama’ yang harus diatasi.
Namun secara teknik, mereka sudah seimbang dengan lawan,” kata Endra Muliajaya, pelatih ganda putri yang mendampingi Della/Rosyita dilansir badmintonindonesia.org.
“Kami masih sering kehilangan fokus di saat-saat kritis. Sudah bisa mengejar, namun karena kehilangan fokus, kami malah membuat kesalahan sendiri. Kami harus lebih banyak latihan lagi, masih banyak yang perlu diperbaiki,” ujar Della.
Sementara itu Rosyita juga mengiyakan pendapat Della. Ditambahkannya, pengembaliannya banyak yang menguntungkan untuk lawan. Bola-bola yang dikembalikan Rosyita justru memberi kesempatan pada Jung/Shin untuk menyerang.
“Lawan banyak diuntungkan dari kesalahan yang kami perbuat. Selain itu, pengembalian saya malah mengenakkan untuk mereka,” tutur Rosyita mengevaluasi penampilan.