Denny Thios, dari Atlet Angkat Besi Hingga jadi Tukang Besi
Saat ini, di usia senjanya, pria kelahiran Makassar 22 Desember 1969 tersebut menghidupi kebutuhan sehari-hari sebagai seorang tukang besi.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Wahid Nurdin
"Saya itu berolahraga bukan sekadar untuk berprestasi atau parahnya lagi hanya mengejar uang semata, saya olahraga karena memang saya suka dan itu hobi saya," kata Denny yang mengaku banyak terinspirasi dari omnya, Charlie Thios.
Kini hari-hari Denny Thios dipenuhi dengan tumpukan besi. Setiap hari ia mengerjakan pesanan orang-orang, mulai dari memotong dan melubangi besi, hingga memperbaiki mesin.
Di bengkel yang luasnya tak seberapa itu ia menghabiskan masa tuanya untuk meneruskan pekerjaan ayahnya dulu, ia selalu ditemani oleh beberapa ekor anjing piaraannya yang dirantai di dalam bengkel.
Rambutnya yang mulai memutih, dan tangannya yang tak sekekar dahulu lagi tampak begitu terampil mengolah potongan besi-besi tua dan berkarat di bengkelnya itu.
Kini yang tersisa darinya hanyalah beberapa medali dan sertifikat bukti prestasinya serta id card atlet yang selalu ia simpan baik-baik sebagai pengingat moment-momen indahnya saat membela Indonesia. Sayangnya ia mengaku beberapa medali pentingnya sudah tak ia pegang karena disimpan di Jawa Timur.
"Syukuri apapun yang kamu kerjakan, dan cintai pekerjaanmu," pesannya yang juga pernah berprofesi sebagai nelayan ini. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.