Iman Hartono: Eclipse Stable Sebenarnya Tak Pasang Target Di Jateng Derby 2016
Suksesnya Natalma Eclipse merenggut gelar juara di nomor puncak Kejuaraan Pacuan Jateng Derby 2016
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Suksesnya Natalma Eclipse merenggut gelar juara di nomor puncak Kejuaraan Pacuan Jateng Derby 2016, Minggu (31/1) di Tegal Waton, Salatiga, memberi kejutan bagi banyak pihak.
Termasuk pimpinan Eclipse Stable sendiri, Ir.Iman Hartono. Bahkan, menurut dia, di Kelas Derby tiga tahun jarak 1600 meter itu Eclipse Stable tak pasang target.
"Natalma Eclipse itu memang bukan unggulan teratas, sehingga tidak kami targetkan merebut gelar di kelas derby 1600 meter ini," demikian diungkapkan pemilik Eclipse Stable, Solo, itu kepada Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi Noviardi Sikumbang, Senin (1/2), merujuk hasil perlombaan Jateng Derby.
"Sukses Natalma Eclipse lebih didukung tekad dari jokinya yang ingin membuat kejutan," tambah Ir.Iman Hartono.
Di Kelas Derby ini Xena Eclipse lebih diunggulkan. Namun, M.Soleran yang membesut Natalma Eclipse lebih jeli mengikuti kuda Bahana Agogo yang yang memimpin sendiri dikejar Maesa Agni hingga jarak 1200 meter bertarung sengit. Lantas, di 50 meter terakhir Natalma melaju dengan cepat sampai finis, melewati Maesa Agni yang sudah unggul dari Bahana Agogo.
"Karena kecerdikan dan kesabaran joki M.Soleran melakukan sprint jelang finislah yang mengantarkan Natalma Eclipse jadi memenangi kelas bergengsi Jateng Derby 2016 ini," papar Ir. Iman Hartono.
Keberhasilan Natalma Eclipse merengkuh gelar juara di Kelas Derby agak di luar dugaan para pesaing. Termasuk juga bagi kandidat juara dari Sumbar. Kebahagiaan Natalma Eclipse, derita Nara Asmara, begitu komentar Ir.Faisal R, dari Rajawali Stable. Faisal baru kembali dari China, tetapi memutuskan untuk langsung ke Salatiga, untuk berharap melihat Nara Asmara mencapai finis kali pertama di Kelas Derby.
Namun, apa daya, bukannya kesukseskan yang digapai, justru kegagalanlah yang harus dihadapi. Nara Asmara terjatuh, sehingga gagal mencapai finis. "Dan inilah berkuda itu, kuda lari dapat dikejar, nasib orang siapa tahu," ujar Faisal, mencoba menghibur diri. tb