Sergio Noor Bikin Bangga Tim Gokart Riser ShaDaff Kratingdaeng Motorsport
Acungan jempol layak ditujukan kepada pegokart belia, Sergio Noor yang membela tim Riser ShaDaff Kratingdaeng Motorsport.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEPANG - Acungan jempol layak ditujukan kepada pegokart belia, Sergio Noor yang membela tim Riser ShaDaff Kratingdaeng Motorsport.
Di ajang seri pembuka Asia Max Challenge (AMC) di Sirkuit Sepang International, Malaysia, yang berakhir Minggu (28/2), Sergio memang hanya finis kedelapan lantaran mengalami kecelakaan di tikungan Mickey Mouse pada lap keenam.
Tapi, yang patut dibanggakan dari pegokart belia kelahiran Jakarta, 21 April 2006 ini adalah bagaimana ia berusaha keras belajar dari para mekanik untuk tahu semua problem kekurangannya sepanjang balapan.
Dengan para mekanik asing asal Jepang, Hattori Hirumitsu dan Gohki Hashimoto, Sergio terus bertanya detail untuk mengetahui apa sesungguhnya kesalahan yang ia lakukan sehingga gokartnya harus terkendala di babak final Minggu.
Padahal sejak latihan Kamis-Jumat hingga heat 1 dan 2 Sabtu dan sampai pre-final Minggu pagi, Sergio mampu berada di posisi lima besar dan di pre final ia finis di posisi kedua dengan mencatat fastest lap di lap 13.
Start dari posisi keempat kelas Micromax, pelajar sekolah internasional Mentari, Jakarta ini melesat ke posisi pertama, mundur ketiga hingga akhirnya mengakhiri 15 lap di posisi kedua. Sayang, meski start dari final di posisi kedua, ia mengalami kecelakaan sehingga harus mundur sampai ke posisi kedelapan.
"Usai balapan, ia seperti merajuk kepada saya untuk segera menjelaskan apa sesungguhnya yang membuat ia mengalami hambatan dengan gokartnya. Anak ini selalu ingin tahu segala sesuatu menyangkut kendaraannya. Ia sangat jeli," ujar Hattori soal bagaimana Sergio berjuang keras di tengah panasnya trek Sepang yang mencapai 40 derajat celcius.
Pegokart lain tim Riser ShaDaff, Barrichello dan Shaquille tetap puas finis di posisi delapan dan 12. Barrichello sendiri dalam kondisi lelah usai menjalankan program sekolah dari Vietnam, langsung terbang ke Sepang pada Sabtu (27/2) subuh sehingga tak mendapatkan istirahat yang cukup.
Beruntung, pegokart senior Senna Noor yang bermain di kelas DD2 bisa finis pertama di babak final.
Manajer tim, Didi Soekardja, tetap menyatakan puas dengan penampilan keempat pegokartnya.
"Terpenting ada gelar yang bisa kami persembahkan kepada sponsor tim KratingDaeng, Telkomsel, dan Garuda Indonesia. Semoga seri berikut lebih baik lagi," ujar Didi.