H Rui'i Khawatir dengan Waktu yang Mepet
Hingga pertengahan Maret ini sudah diselenggarakan lima kegiatan disiplin berkuda pacuan di tanah air.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Hingga pertengahan Maret ini sudah diselenggarakan lima kegiatan disiplin berkuda pacuan di tanah air.
Bermula dari ujicoba trek pacuan untuk PON XIX/2016 di Legok Jawa, Pangandaran, berlanjut ke Piala inpas di Pasuruan, Jateng Derby di Tegalwaton, AE Kawilarang Memorial di Pulomas, dan terakhir kembali ke Coban Jaya, Pasuruan, melalui Jatim Derby yang sukses digelar pada Minggu (13/3) lalu.
Tatapan komunitas pacuan berikutnya adalah seri pertama dari Piala Tiga Mahkota (TM), yang akan dilangsungkan pada Minggu, 27 Maret, di Pulomas, Jakarta Timur.
Seri pertama dari perebutan Piala Tiga Mahkota akan segera menjadi fokus perhatian dari para pelaku dan penikmat olahraga berkuda pacuan mengingat yang akan berkompetisi di sini adalah kuda-kuda terbaik di kelasnya.
Khususnya, yang diproyeksikan untuk menggapai gelar "Triple Crown" atau Tiga Mahkota, yang menjadi supremasi dari disiplin pacuan.
"Triple Crown" berhak disandang oleh kuda yang secara berturut-turut memenangi persaingan jarak 1200 meter, 1600 meter dan 2000 meter yang dilombakan di tiga seri Piala Tiga Mahkota 2016.
Kendati demikian, karena pelaksanaan seri pertama perebutan Piala Tiga Mahkota ini begitu singkat dengan Jatim Derby, ada kekhawatiran mengenai kemungkinan sulit berpartisipasinya kuda-kuda handal dari Jawa Timur karena sudah lebih dulu "all out" di Jatim Derby.
Kekhawatiran tersebut setidaknya dikemukakan oleh H.Moh.Ru'i, pemilik Bintang Madura Stable yang juga Ketua Umum Pengprov Pordasi Jatim, sebagaimana disampaikannya kepada Noviardi Sikumbang, Sekretaris Umum Komisi Pacuan PP Pordasi.
"Terus terang memang, karena tenggang waktunya yang tak sampai dua pekan menjelang perebutan Piala Tiga Mahkota seri pertama di Pulo Mas, pak H.Rui sempat dilematis juga," papar Noviardi Sikumbang, Selasa (15/3).
"Di satu sisi pak H.Ru'i ingin menurunkan semua kuda unggulan di Jatim Derby, namun di sisi lain mungkin harus absen di TM seri pertama," tutur Noviardi Sikumbang.
Berbeda dengan Aragon, Eclipse Stable, atau Tombo Ati Stable yang berpartisipasi di Jatim Derby dengan jumlah kuda yang terbatas dan akan menurunkan kuda-kuda tangguhnya yang lain di TM seri pertama, sebagian besar kuda Bintang Madura Stable memang sudah dikompetisikan di Jatim Derby.
"Bagaimanapun secara keseluruhan Jatim Derby yang diikuti 168 kuda itu berjalan sukses. dan saya percaya kuda-kuda terbaik dari berbagai klub di Jatim akan ambil bagian di TM seri pertama," ujar Noviardi Sikumbang. tb