Nara Asmara Rebut Derby, Aidil Azwar Raih Empat Piala, Eclipse Stable Lampui Target
Kejuaraan Berkuda Pacuan seri-1 Piala Tiga Mahkota sukses diselenggarakan pada Minggu (27/3) di arena pacuan kuda Pulomas
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kejuaraan Berkuda Pacuan seri-1 Piala Tiga Mahkota sukses diselenggarakan pada Minggu (27/3) di arena pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur. Ini merupakan gelaran perdana dari perebutan Piala Tiga Mahkota atau Triple Crown, lambang supremasi berkuda pacuan.
Triple Crown atau Tiga Mahkota berhak disandang oleh kuda yang dalam satu tahun ini berhasil meraih gelar di Kelas Derby jarak 1200 meter, 1600 meter dan 2000 meter.
Tahun silam, tak ada kuda yang berhasil meraih tiga gelar Derby sekaligus di satu musim kompetisi yang diperebutkan dalam Kejuaraan Piala Tiga Mahkota tersebut.
Kuda King Runny dari King Halim Stable, Jatim, sudah merebut dua gelar juara di Derby jarak 1200 meter dan 1600 meter, namun di saat menentukan King Runny gagal memenangi lomba jarak 2000 meter. Tahun sebelumnya, 2014, Triple Crown berhasil diraih oleh kuda Djohar Manik, yang menjadi milik bersama Aragon Stable & Tombo Ati Stable.
Djohar Manik di seri-1 Piala Tiga Mahkota 2016 ini ikut berlomba, dan dia masih menunjukkan ketangguhannya untuk memenangi Kelas A Terbuka jarak 2200 meter yang menjadi salah satu dari lima nomor resmi PON 2016. Djohar Manik mengungguli P.Bintang Timur dari Kalsel dan My Bro, dari Jabar.
Djohar Manik saat perlombaan PON September mendatang resmi mewakili kontingen Jateng.
Kembali pada Triiple Crown, seri-1 dari Piala Tiga Mahkota yang diperebutkan di Kelas 3 Tahun Derby jarak 1200 meter itu direbut oleh kuda Nara Asmara, milik Ir.Faisal dari Rajawali Stable, Buikittinggi, Sumbar.
Nara Asmara yang ditunggangi oleh joki t.Firmansyah, mengungguli 11 kuda lainnya, termasuk dua unggulan teratasn yakni Natalma Eclipse dari Eclipse Stable, Jateng, dan Maesa Agni (d/h Bathian), milik Sarah Saddak dari Aragon Stable.
Natalma hanya menempati urutan ke-4 setelah Nara Asmara, Bahana Agogo, dan Dragon Runner. Sementara Maesa Agni finis di urutan ke-6, setelah Sagar Matha.
"Natalma Eclipse itu tipe stayer atau pelari jarak jauh," komentar Ir.Iman Hartono, pemilik Eclipse Stable, yang diamini oleh Sekretaris Komisi Pacuan PP Pordasi Noviardi Sikumbang.
"Kalau dia bisa juara, itu baru kejutan," ujar Ir.Iman Hartono.
Kendati demikian, ke-12 kuda yang berlaga di Kelas Derby 3 Tahun jarak 1200 meter ini seluruhnya adalah jagoan. Mereka sudah sering tampil di kelas pra Derby namun baru kali ini dipertemukan.
Secara keseluruhan, dari 13 kelas yang dilombakan di Kejuaraan Seri-1 Piala Tiga Mahkota ini, kuda-kuda yang menuai prestasi adalah kuda-kuda yang sudah biasa tampil, baik dari Aragon, Tombo Ati, atau Eclipse Stable.
Eclipse Stable berhasil melampaui target dengan meraih tiga gelar dari empat kuda yang mereka turunkan. Satu-satunya yang gagal, ya, Natalma, namun memang tidak ditargetkan.
Eclipse mengoleksi tiga gelarnya dari Chelsea Stable di kelas 2 tahun perdana C/D-600 meter, Xerxes Eclipse di kelas 2 tahun pemula A/B jarak 1000 meter, dan Winona Eclipse di kelas sprint jarak 1300 meter yang menjadi simulasi PON.
"Yang kita targetkan, Chelsea dan Xerxes, sementara Winona dan Natalma memang tidak karena keduanya sama-sama kuda jarak jauh. Winona itu bahkan baru di sini kita mainkan di jarak 1300 meter," papar Ir.Iman Hartono.
Sukses juga diraih H.Aidil Azwar, salah satu tokoh berkuda senior Indonesia. Pemilik Nikita Stable ini memborong empat gelar, semuanya dari keberhasilan kuda-kudanya yang melakukan "coming from behind" setelah tertinggal di belakang. tb