Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Angkat Besi Jatim Pemusatan Latihan di China

Pelaksanaan TC tersebut diagendakan berlangsung mulai Agustus 2016 mendatang atau sebulan sebelum PON XIX dimulai pada September 2016.

Editor: Ravianto
zoom-in Angkat Besi Jatim Pemusatan Latihan di China
TRIBUN SUMSEL/M.AWALUDDIN FAJRI
Ilustrasi - Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan bertanding di kelas 62 Kg di Gedung Serbaguna Jakabaring Palembang, Rabu (25/9/2013). Eko medapat point 134 untuk kategori snatch dan 165 untuk kategori clean dan jerk dan mendapatkan medali emas (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Atlet angkat besi Jawa Timur yang diproyeksikan tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat bakal menjalani pemusatan latihan (training center atau TC) di China selama sebulan.

Pelaksanaan TC tersebut diagendakan berlangsung mulai Agustus 2016 mendatang atau sebulan sebelum PON XIX dimulai pada September 2016.

Ketua Harian PABBSI (Persatuan Angkat Berat dan Besi Seluruh Indonesia) Jawa Timur, Jeffry Tagore mengungkapkan, TC di Chinaitu akan dilaksanakan sepekan setelah para atlet menjalani TC di Batu.

“Sebelum ke China, kami akan adakan TC ke Batu untuk angkat besi dan angkat berat. Itu tanggal 15 Mei sampai 30 Juli 2016,” ujar Jeffry kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Senin (11/4/2016).

“Khusus untuk angkat besi, sepulang dari Batu akan diberi istirahat seminggu, baru berangkat ke China,” sambungnya.

China sendiri dipilih sebagai lokasi TC karena negara berjuluk negara tirai bambu tersebut masih menjadi salah satu barometer olahraga angkat besi dunia karena menjadi gudangnya lifter pendulang medali emas olimpiade.

Bahkan, beberapa lifter berprestasi di Indonesia, juga pernah secara khusus dilatih oleh pelatih-pelatih profesional dari negara tersebut.

BERITA TERKAIT

“Top-topnya angkat besi dunia kan ada di China. Jadi kami rasa TC ke sana cukup penting untuk menggembleng para atlet,” lanjut Jeffry.

Apabila TC tersebut benar-benar digelar selama sebulan, maka ini artinya bahwa kepulangan mereka dari China akan mepet dengan pelaksanaan PON XIX. Ditanya komentarnya mengenai hal tersebut, Jeffry mengaku tidak khawatir dengan persiapan para atlet.

Sebaliknya, mepetnya jadwal kepulangan ke Indonesia dan jadwal pelaksanaan PON XIX akan menjadi keuntungan tersendiri.

“Berkaca dari Pra PON kemarin di mana kami juga tampil seminggu setelah dari China, hasilnya ternyata bagus karena spirit para atlet masih besar. Bahkan, waktu Pra PON kemarin, para atlet tidak langsung pulang ke Surabaya setelah dari China, tetapi langsung ke Jakarta untuk persiapan,” pungkas dia.(Eben Haezer Panca/Surya)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas