Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Format Kualifikasi Lama Untungkan Rio Haryanto

Saya rasa ini akan bagus buat kami di tim Manor. Kami bisa memaksimalkan kemampuan mobil. Jadi, saya tidak hanya akan melakukan sedikit lap di Q1.

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Format Kualifikasi Lama Untungkan Rio Haryanto
ISTIMEWA
Rio Haryanto 

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Federasi Olahraga Otomotif Dunia (FIA) menggunakan format kualifikasi yang lama di ajang balap Formula One (F1), disambut gembira para pebalap di pentas lomba jet darat tersebut. Termasuk pebalap kebanggaan Indonesia, Rio Haryanto.

Menurut pebalap tim Manor Racing itu, perubahan sistem kualifikasi kembali ke format lama membuat dirinya kini punya banyak kesempatan untuk bisa mencatatkan waktu terbaik saat kualifikasi.

"Saya rasa ini akan bagus buat kami di tim Manor. Kami bisa memaksimalkan kemampuan mobil. Jadi, saya tidak hanya akan melakukan sedikit lap di Q1. Tapi saya juga akan punya cukup waktu untuk mencari catatan terbaik," ujar Rio seperti dilansir Kompas.com.

Sebelumnya pada dua seri awal F1 2016 di Australia dan Bahrain, sistem yang dipakai adalah eliminasi pada selang waktu tertentu untuk masing-masing sesi kualifikasi pertama (Q1), kedua (Q2), dan ketiga (Q3). Sistem ini berbeda dengan sistem di format lama.

Di sistem kualifikasi format baru, pebalap yang tersisih di Q1 dan Q2 masing-masing ada 7 pebalap, sementara di format lama adalah 6 pebalap. Dengan sendirinya, ada pula perubahan jumlah peserta di Q3. Di format baru ada 8 pebalap, sementara di format lama 10 pebalap.

Baru diterapkan di dua seri balapan, format baru ini kemudian dikecam karena dirasakan membuat sesi kualifikasi terasa hambar, baik oleh pebalap, tim, maupun pentonton. Selain itu, tentu saja dampaknya tidak menghasilkan drama sebagaimana biasa terjadi di sebuah babak penentuan posisi start.

Setelah hampir semua tim yang menjadi kontestan F1 mengajukan keberatan atas sistem baru tersebut, Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula One Management (FOM) diwakili Bernie Ecclestone akhirnya mengalah. Para pemangku kepentingan di F1 itu akhirnya menyetujui pembatalan sistem baru, dan kembali ke format lama mulai GP China, di Sirkuit Shanghai, akhir pekan ini.

Berita Rekomendasi

Dengan kembali sistem kualifikasi ke format lama, sesi eliminasi pada pebalap dengan catatan waktu paling lambat akan dihilangkan. Ketiadaan eliminasi ini sangat menguntungkan pebalap rookie seperti Rio, sebab yang bersangkutan akan memiliki waktu lebih lama di lintasan sehingga pengenalan terhadap medan akan lebih baik.

Penggunaan format lama ini juga membuat Rio memiliki harapan tampil bagus pada kualifikasi, Sabtu (16/4) nanti. Saat ini, "skor" di babak kualifikasi antara Rio dan rekan setimnya di Manor, Pascal Wehrlein, adalah 1-1. Rio lebih cepat di GP Australia - walaupun tetap harus start dari posisi paling buncit karena adanya insiden di pit lane, sedangkan Pascal unggul di GP Bahrain.

Manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett, juga mengakui format kualifikasi yang lama akan menguntungkan pebalap asal Solo, Jawa Tengah itu. "Tentu saja format lama lebih baik untuk tim papan tengah ke bawah (termasuk Rio Haryanto)," ujar Piers.

"Ini akan menolongnya (Rio) untuk memperoleh banyak lintasan di babak kualifikasi. Akan tetapi, semua bergantung pada mobil, lebih banyak lintasan yang dapat diraih di kualifikasi tentu bisa lebih membantu. Seharusnya ini lebih menguntungkan untuk para pembalap rookie," tambah manajer berkebangsaan Inggris itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas