Menko PMK Puan Maharani Diundang Menyaksikan Pacuan Piala Pertiwi di Pulo Mas
Venues equestrian Asian Games XVIII/20118 sudah pastI akan dibuat di kompleks pacuan kuda Pulo Mas, Jakarta Timur
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Venues equestrian Asian Games XVIII/2018 sudah pastI akan dibuat di kompleks pacuan kuda Pulo Mas, Jakarta Timur.
Pembangunan dari arena perlombaan berkuda ketangkasan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan mulai Juni atau Juli 2016 mendatang.
Sehubungan dengan proyeksi pembangunan venues equestrian Asian Games XVIII/2018 tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani diundang untuk menyaksikan Kejuaraan Pacuan Kuda Piala Pertiwi yang akan dilangsungkan Minggu, 1 Mei 2016, di gelanggang pacuan kuda Pulo Mas.
Diundangnya Menko PMK Puan Maharani saat Kejuaraan Pacuan Pertiwi Cup 2016 ini bukan tanpa maksud. Menko PMK Puan Maharani adalah salah satu penanggung-jawab dari pelaksanaan Asian Games XVIII/2018 tersebut, termasuk dalam memberikan persetujuannya atas anggaran untuk pembangunan venues baru atau revitalisasi dari venues yang sudah ada.
Untuk equestrian, tentunya dibangun venues baru, mengingat di Indonesia, khususnya Jakarta, belum ada venues yang dianggap layak.
Selaras dengan rencana pembangunan venues untuk equestrian tersebut, ada kesamaan visi antara Menko PMK Puan Maharani dengan pimpinan PP Pordasi.
Dalam masalah kompetisi equestrian Asian Games XVIII/2018 ini, PP Pordasi tak hanya menjadi penyelenggara, akan tetapi juga dipercaya sebagai mitra dalam pembangunan venues tersebut.
Hal itu disepakati dalam Kongres Tahunan Federasi Equestrian Asia (AEF) yang digelar pekan lalu di Pattaya, Thailand. Kongres AEF menyetujui secara bulat desain dari venues yang dirancang oleh PP Pordasi.
Venues equestrian akan dibangun di sebagian dari lahan yang selama ini dimanfaatkan untuk pacuan, tanpa menghilangkan fungsi dari pacuan kuda itu sendiri.
"KIta memberikan solusi dari permasalahan terkait venues equestrian Asian Games XVIII/2018 tersebut. Konsep kita, membangun venues equestrian bertaraf internasional, dengan tetap meningkatkan standarisasi dari trek pacuan yang sudah ada," jelas Ketua Umum PP Pordasi H. Mohammad Chaidir Saddak, MBA, yang mengikuti Kongres Tahunan AEF di Pattaya bersama Wijaya Mithuna Noeradi, Sekjen PP Pordasi.
Solusi yang ditawarkan pimpinan PP Pordasi kepada AEF mengenai venues equestrian Asian Games XVIII/2018 rupanya sangat mengena di hati para petinggi otoritas berkuda ketangkasan benua Asia itu. Para petinggi dan anggota AEF sangat apresiatif terhadap usulan pembangunan venues dari PP Pordasi.
Cost atau anggaran untuk pembangunan venues equestrian Asian Games XVIII/2018 tersebut diperkirakan tidak akan menelan pendanaan yang terlalu besar. Berbeda dengan perkiraan anggaran jika yang dipakai adalah desain venues yang bukan berasal dari PP Pordasi dan sudah disetujui oleh Kongres AEF di Pattaya, Thailand.
Sebelumnya memang sudah masuk desain venues yang dibuat oleh konsultan dari Singapura. Ironisnya, PT Pulo Mas Jaya sebagai pemilik lahan yang akan dipakai untuk pembangunan venues equestrian itu, bahkan harus membayar Rp 10 miliar kepada konsultan asal Singapura itu.
Berkaitan dengan pembangunan venues equestrian Asian Games XVIII/2018 ini sangat wajar jika Menko PMK Puan Maharani berulangkali menekankan agar tidak sekali-kali memainkan anggaran dan main proyek di event Asian Games.
“Semua harus transparan. Ini dilihat semua orang. Jadi jangan sekali-cari main anggaran dan cari proyek,” tegas Puan Maharani. tb