Fisik Perenang Pelatnas SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 Belum Maksimal
Kondisi fisik perenang pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang dipersiapkan ke SEA Games Malaysia 2017
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Kondisi fisik perenang pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang dipersiapkan ke SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 belum maksimal.
Hal ini diketahui saat personil Satlak Prima yang dipimpin Kelana Sukma Anggun Jatnika, Manajer Strength and Conditioning Satlak Prima melakukan test fisik terhadap 15 perenang di Bali, 27-28 April 2016.
"Kondisi fisik mereka masih belum maksimal dan perlu dibuat formula latihan untuk meningkatkannya. Formula latihan akan disusun bersama Direktur Performa (HPD) dan pelatih renang dengan mengacu hasil test fisik yang sudah dilakukan," kata Kelana di kolam renang Tirta Arum Blahkihu, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, Kamis (28/4).
Test fisik yang digelar selama dua hari tersebut meliputi Trunk fkexion, Static fkexibility, Water speed, Standing Broad Jump, Squat, Bench Full, 12 Level Core Stability, Invertwd Full Up, Critical Swim Speed Test, dan
VO2Max.
Kolam renang Tirta Arum dijadikan tempat pelatnas karena Stadion Renang Kompleks Gelora Bung Karno Jakarta akan direnovasi untuk Asian Games 2018.
Direktur Performa Tinggi Renang, Hartadi mengatakan, Satlak Prima pimpinan Ahmad Soetjipto sangat berbeda dengan yang terdahulu.
"Sekarang, kita bisa melihat hasil test fisik dan kekurangan yang ada. Selain itu, personil Satlak Prima selalu membangun komunikasi dan mengajak kita berdiskusi untuk menyempurnakan program latihan peningkatan prestasi atlet dengan melibatkan sport science," kata Hartadi yang mendukung penuh program Satlak Prima dalam membangun prestasi olahraga.
Berbicara mengenai 15 perenang yang mengikuti test fisik, Hartadi menjelaskan mereka dijaring berdasarkan catatan waktu terbaik.
"Renang itu kan cabang olahraga terukur. Jadi, kita bisa menentukan perenang yang direkrut untuk persiapan SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 melalui catatan terbaik," katanya.
Dalam menjalankan program latihan, kata Hartadi, cabang olahraga renang melibatkan pelatih asal Prancis, David Armandoni yang mendapat rekomendasi Satlak Prima.
"Kita mengusulkan David Armandoni yang pernah menjadi asisten pelatih renang Prancis karena telah membuktikan kualitasnya. David itu pernah dikontrak Dispora Provinsi Riau yang menjadikan Vanessa Evato dan Azzahra menduduki peringkat satu nasional," katanya.
Secara terpisah, Armando mengatakan, perenang Indonesia punya potensi untuk bisa meraih prestasi pada SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Dan, dia mengusulkan perenang Indonesia harus banyak menjalani pertandingan di luar negeri.
"Minimal mereka yang disiapkan harus menjalani dua sampai tiga kali pertandingan internasional selama setahun," katanya.
Ke-15 perenang yang menjalani test fisik yakni:
Putra: Aflah Fadlan Prawira (Jabar), Satrio Bagaskara (Jabar), Ricky Anggawijaya (Jabar), Muhamad Hamgari (Jatim), Dennis Josua Tiwa (DKI Jakarta), Indra Gunawan (Jatim), dan Putra M Randa (DKI Jakarta).
Putri: Ressa Kania Dewi (Jatim), Raina Saumi Grahana (Jabar), Yessy V Yosaputra (Jabar), AA Istri Kania Ratih A (DKI Jakarta), Sagita Putri Krisdewanti (Jateng), Vanessa Evato (Riau), Azzahra Permatasari (Riau), dan Katherine Mella Gusti Anjani (DKI Jakarta).