Pemain Muda Tim Thomas Indonesia Mengaku Alami Tekanan
Denmark memang lebih kuat di sektor tunggal, pemain-pemain mereka lebih berpengalaman.
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Walaupun belum berhasil membawa pulang Piala Thomas kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, namun penampilan tim Thomas sudah maksimal.
Denmark memang lebih kuat di sektor tunggal, pemain-pemain mereka lebih berpengalaman. Sedangkan pemain muda Indonesia masih merasakan ada tekanan.
Tim Thomas Indonesia mengakui keunggulan tim Denmark pada laga final Piala Thomas 2016. Setelah melewati laga sengit, Denmark memenangkan pertandingan dengan skor 3-2.
“Walau kita kali ini kalah, tetapi ini adalah satu step menuju kemenangan. Dua tahun lagi InsyaAllah Piala Thomas akan jadi milik kita karena sekarang pemain-pemain muda sudah merasakan pengalaman bertanding di Piala Thomas,” kata Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI yang menonton langsung perjuangan tim Thomas dan Uber di stadion Kunshan Sport Center.
“Para pemain sudah mencoba yang terbaik, memang ada pressure di pemain-pemain muda kami. Anthony tidak tampil di permainan terbaiknya,” ujar Rexy Mainaky, Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia.
“Kelebihan pemain-pemain muda kami adalah bola-bola depannya, ini bisa diantisipasi oleh para pemain tunggal putra Denmark. Mereka lebih tenang melawan permainan net pemain kita, mereka sudah mempelajari permainan tunggal putra Indonesia, secara psikis ini menggoyang pemain-pemain muda kita saat senjata mereka tidak berfungsi,” jelas Rexy.
Tiga tunggal Denmark, Viktor Axelsen, Jan O Jorgensen dan Hans-Kristian Vittinghus dinilai Rexy memiliki kekuatan yang imbang. Beda kondisinya dengan tim Indonesia, dimana hanya Tommy yang berpengalaman, sedangkan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa masih kurang pengalaman, terutama bertanding di event beregu.