Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dede, Sopir di Balik Suksesnya Konvoi Pahlawan Olimpiade Rio

Ketika Persib Bandung menjuarai Piala Presiden 2015 silam, dia juga mengemudikan bus pariwisata itu.

Penulis: Valdy Arief
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dede, Sopir di Balik Suksesnya Konvoi Pahlawan Olimpiade Rio
Tribunnews.com/Valdy Arief
Dede, pengemudi kendaraan untuk konvoi pahlawan Olimpiade Rio 

TRIBUNNEWS.COM -- Dede Syarifudin menjadi bos sementara ketika konvoi yang membawa atlet Indonesia peraih medali di Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil.

Selama perjalanan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta ke kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Dede selaku supir bus harus mengatur hingga posisi berdiri penumpangnya.

Pasalnya, jelas pegawai Perum Damri Bandung, Jawa Barat itu, bus Bandros yang berbentuk double decker tidak terlalu stabil saat berbelok. "Jadi saya harus minta yang berdiri di atas minggir ke kiri atau ke kanan waktu belok," katanya.

Membawa para pahlawan Olimpiade Rio mengitari kota, bukan kali pertama dilakoni Dede. Ketika Persib Bandung menjuarai Piala Presiden 2015 silam, dia juga mengemudikan bus pariwisata itu.

Mengendalikan bus untuk konvoi, terlebih saat perayaan juara, diakui Dede bukan perkara mudah. Dia mencontohkan saat membawa Persib, Dede sempat timbul rasa khawatir. Terlebih karena banyaknya jumlah pemain klub sepakbola asal Bandung itu yang berdiri di lantai dua Bus Bandros.

"Waktu konvoy juga biasanya lama. Waktu bawa Persib itu sampai enam jam. Padahal kalau hari biasa cuma satu jam," sebutnya.

Usai berkeliling untuk merayakan kemenangan, laki-laki asli sunda itu mengakui rasa lelah menerpa sampai tubuhnya pegal. Namun, hal itu dengan mudah dia abaikan. "Rasa bangga saat bawa juara tidak bisa saya gambarkan,".

Berita Rekomendasi

Dia bahkan menuturkan kerap menceritakan pada sang anak bahwa dirinya supir Bondres khusus mengarak para juara.

Membawa bus khusus pariwisata di Bandung sudah dua tahun ditekuni Dede. Sebelum itu, dia menjadi supir bus penumpang dan bus wisata biasa milik Damri.

Dia pun mengklaim telah mahir mengemudikan berbagai bus. "Kalau ada arak-arak dengan beberapa Bandros, saya yang pimpin rombongan," ujarnya.

Menjadi supir Bandros dituturkan Dede, memang tidak bisa membuatnya hidup mewah. Hanya saja, cukup untuk penghidupan sehari-hari. "Ya sesuai UMR Jawa Barat," imbuhnya.

Setelah membawa para peraih medali dari bandara menuju kantor Kemenpora, keesokan harinya, Rabu (24/8/2016), Dede harus kembali bertugas. Dia akan membawa rombongan atlet itu ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Selama perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta, bus Bandros yang melaju beberapa kali disambut warga hingga sampai ke kantor Kemenpora. Bahkan ketika rombongan itu sampai ke kantor Imam Nachrowi, belasan kembang api dinyalakan pelajar yang menunggu sedari sore.

Namun, di atas bus Bandros yang berkonvoy, tidak tampak satu orang pun atlet yang tidak meraih medali dalam Olimpiade Rio de Janeiro. Padahal, mereka tampak saat turun dari pesawat.

Menurut Chief de Mission Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro, Raja Sapta Oktohari, atlet lain sudah kembali untuk beristirahat terlebih dahulu. "Mereka lelah, jadi pulang duluan," katanya.

Meski demikian, dia memastikan semua anggota kontingen Indonesia telah pulang. "Yang pulang hari ini kloter terakhir," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas