Tim Berkuda PON XIX DKI Jaya Berharap Rebut Dua Medali Emas Dari 15 Yang Diperebutkan
Berkuda termasuk cabang olahraga (cabor) yang menyediakan banyak medali di PON XIX-2016
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Berkuda termasuk cabang olahraga (cabor) yang menyediakan banyak medali di PON 2016. Ada 15 medali emas yang diperebutkan dari dua disiplin berkuda, yakni equestrian (ketangkasan) dan pacuan.
Disiplin ketangkasan memperebutkan 10 medali, sementara pacuan lima. Equestrian dipentaskan di Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) Parongpong, Lembang, dari Kamis hingga Minggu, 20 sampai 25 September. Sedangkan disiplin pacuan dilombakan di gelanggang pacuan Pantai Cimerak, Pangandaran.
Bagaimana dengan persaingan di kedua disiplin cabor berkuda ini? Bisa diperkirakan, hasil perlombaan tidak akan terlalu bergeser dari berbagai kompetisi yang diselenggarakan selama ini, termasuk 2016. Yakni, antara kontingen tuan rumah, Jabar, Jatim, DKI Jaya, Jateng, dan beberapa daerah di luar Jawa. Itu secara umum, baik equestrian atau pacuan.
Kendati demikian, adanya persebaran sejumlah atlet handal ke beberapa daerah, misalnya Riau, Papua, Sumbar, NTT, membuat peta persaingan menjadi lebih sengit. Hal ini lebih memungkinkan di disiplin equestrian.
Di pacuan, para joki handal umumnya sudah terikat kontrak sejak lama dengan daerah-daerah potensial seperti Jabar, Jatim, Jateng, Sumbar, NTT.
Ditengah persaingan yang ketat di kedua disiplin cabor berkuda inilah, tim berkuda PON XIX DKI Jaya mengaku tak muluk-muluk dalam mencanangkan target peraihan medalinya.
“Ya, kami tak muluk-muluk, bisa membawa pulang dua medali emas sudah bagus,” ucap Bibit Sucipto, asisten pelatih tim equestrian PON XIX DKI Jaya, Jumat (9/9).
Tim berkuda PON XIX DKI Jaya ini dipimpin oleh H.Anas Kurnia, selaku manajer. Pelatih, Nico Pelealu dan Bibit Sucipto, dengan asisten pelatih Ida Pelealu.
“Semoga latihan keras yang dijalani para rider membuahkan hasil maksimal di Parongpong,” papar Bibit Sucipto, yang bersama atletnya turut berfoto dengan Gubernur DKI Jaya Basuki Tjahaja Purnama di acara pengukuhan kontingen PON XIX DKI Jaya, Rabu (7/9) lalu di Balaikota.
Ahok pada kesempatan itu memang langsung berinteraksi dengan para atlet dan ofisial dari masing-masing cabor.
Untuk disiplin ketangkasan ini, ke-10 medali emas akan diperebutkan di lima kelas, yang masing-masing mengomentisikan nomor perorangan dan tim.
Lima kelas tersebut adalah show jumping open (23 tahun keatas), show jumping pembinaan (23 tahun kebawah), dressage open, dressage pembinaan, dan eventing atau trilomba.
Rider atau atlet untuk show jumping open adalah Reymen Kaunang, Reshwara Radinal, Joko Susilo, Dennis Christian Sanjaya, dan Agung Rianto.
Untuk show jumping pembinaan: Reshwara Radinal, Samuel Sampurno Prawiro, Marco Wowiling, Fernando Wowiling, dan Dwisita Hapsari.
Di dressage open: Rahmad Natsir, Albert Pelealu, Daraninggar Prameswari, Antok Budianto. Dressage pembinaan: Marco Wowiling, Fernando Wowiling, Akbar Kurnia, Gaby, Daraninggar Prameswari. Untuk eventing: Wempi Kaunang, Albert Pelealu, Antok Budiarto, Mario Christianto, dan Joko Susilo
“Persaingan di equestrian bagaimanapun masih ketat,” ungkap Jose Rizal Partokusumo, Wakil Ketua Umum PP Pordasi bidang ketangkasan. Kata Jose, tim berkuda DKI Jaya tetap tak bisa dianggap enteng.
“Semuanya sudah rutin berkompetisi pada seluruh kegiatan Eqina,” ujar Jose, yang juga pemilik JN Stud, Sentul.
“Seorang atlet saya ada di tim berkuda Jateng, Nuriman, tampil di kelas show jumping open,” papar Jose.tb