Atlet Termuda DKI Antar Tim Hoki Indoor Juara PON 2016
Rayhan menjadi perhatian para penonton pada laga final untuk memperebutkan medali emas.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Namanya Rayhan Jannataini Ainani, umurnya baru 19 tahun dan tercatat sebagai atlet termuda DKI Jakarta yang bertanding dalam ajang PON XIX Jawa Barat, 17-29 September 2016.
Meskipun terbilang muda, Rayhan sudah berhasil mengantarkan DKI Jakarta menjadi juara pertama Hoki indoor untuk kategori putri.
Tim DKI berhasil mengalahkan Papua dengan skor 4-2 di Gymnasium UPI, Bandung, Senin, (19/8/2016).
Rayhan menjadi perhatian para penonton pada laga final untuk memperebutkan medali emas.
Bagaimana tidak meski berhijab, ia yang bermain pada posisi sayap (wing), tampak lincah mengayungkan tongkat (stick) dan menggiring bola.
"Tadi lumayan tegang dan cape juga, tapi alhamdulillah bisa menang," ujarnya kepada Tribunnews, usai penyerahan medali.
Perempuan yang kini duduk di bangku kuliah semester tiga di Universitas Negeri Jakarta tersebut mengaku baru pertama kalinya ikut ajang PON. Sebelumnya ia mengambil pendidikan Ilmu keolahragaan, bermain untuk klub dan kampus. Ia bangga pada keikutsertaan pertamanya mengantarkan DKI menjadi nomor satu di cabang Hoki indoor putri.
"Menjadi kebanggaan sendiri menjadi pemain muda yang bersama senior yang sudah dua -tiga kali ikut PON dapat mengantarkan juara," katanya.
Menurutnya dengan pencapaian tersebut menjadi momentum untuk terus meningkatkan prestasi. Ia akan terus berlatih agar dapat mengikuti ajang yang lebih tinggi pada cabang hoki.
"Setelah ikut Youth hoki challenge, sekarang di PON semoga nanti bisa main di Sea Games, dan Asian games," paparnya.
Bermain Hoki Sejak Kelas 3 SD
Rayhan mengaku sejak kelas tiga SD sudah mengenal olahraga Hoki. Pamannya yang merupakan pelatih di sekolah dasar memperkenalkannya kepada Olahrga yang pertama kali populer di Benua Eropa tersebut.
Ia kemudian menggeluti secara serius dan terjun ke dunia profesional pada umur 13 tahun ketika duduk di bangku SMP. Ia mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Hoki di sekolahnya pesantren Al-Zaitun, Indramayu, Jawa Barat.