Pertandingan Sepatu Roda Tak Dilengkapi Timer Digital, Jatim Curiga Ada Kecurangan
Manajer Sepatu Roda Jawa Timur, Bambang Eko, sedikit memprotes terkait tidak adanya timer digital dalam venue tersebut.
Editor: Ravianto
PB PON/ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Atlet sepatu roda putra Jabar Radika Rais Ananda berusaha menambah kecepatannya pada perlombaan nomor 500 meter individual time trial putra PON XIX Jabar di Arena Sepatu Roda Saparua Bandung, Kamis (22/9). Radika Rais Ananda berhasil meraih medali emas dengan waktu 41,950 detik sementara medali perak diraih atlet sepatu roda DKI Jakarta Mirko Andrasi (42,509 detik) dan medali perunggu diraih atlet sepatu roda Jatim Reza Oktavriyanto (42.759 detik). Kontingen DKI dan Jatim curiga ada kecurangan di sepatu roda karena panpel tak menggunakan digital timer dalam menghitung catatan waktu peserta.
Sementara pada catatan waktu dari tim DKI Jakarta dan Jatim, medali emas harusnya jatuh ke atlet DKI.
Untuk itu ofisial DKI Jakarta sempat mempertanyakan hasil pertandingan ke panitia.
"Kalau dari catatan kami, seharusnya DKI yang mendapatkan emas," ucap Bambang Eko.
Akibat tidak adanya digital timer ini, Jatim melepas nomor ITT putri 300 meter.
Atlet Jatim, Della, memilih untuk tidak tampil di ITT dan Fokus ke nomor master, meski punya peluang medali emas di ITT.
"Daripada nanti tetap dikalahkan, mending saya fokus nomor lain saja," kata Della.
"Saya dengan Shella dari Jabar masih bersaing, di kejuaran lain, kadang saya menang kadang dia yang menang,” ucapnya. (*)
Berita Rekomendasi