Barongsai Tonggak Jadi Kompetisi Pamungkas TAFISA Games 2016
Menariknya, penyelenggaraan hari ke-3 barongsai tonggak adalah keikutsertaan tim Chile yang tidak didominasi warga keturunan Asia.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejuaraan Dunia Tari Liong dan Barongsai mengakhiri rangkaian event olahraga dan permainan rekreasi dan tradisional bertaraf internasional.
Kejuaraan ini berlangsung selama tiga hari mempertandingkan empat kategori dan diikuti oleh 10 negara dan tujuh provinsi di Indonesia.
Di hari pertama kejuaraan mempertandingkan dua kategori, yaitu Tari Liong (Naga) di siang hari, dan Barongsai Timur (Peking sai atau Singa Peking) di malam harinya.
Pada dua kategori ini, tim dari Hong Kong sukses mengatasi peserta lainnya dan membawa pulang medali emas.
Sementara tim-tim dari Indonesia dan Vietman berbagi medali-medali perak dan perunggu.
Lebih jelasnya, tim Hongkong Marga Guo meraih medali emas setelah memperoleh angka 9,03.
Juara ke-2 menjadi milik Klub Ching Lung dari Bekasi dengan angka 8,92, sedangkan juara ke-3 adalah GKB Jawa Barat dengan angka 8,68.
Selain ketiga juara, panitia juga memberikan apresiasi kepada peserta lain dan memberi gelar juara harapan dengan urutan sebagai berikut: Klub Singa Mas Cirebon dengan angka 8,47; Klub Naga Mulia Bakti Jawa Tengah (7,80); Tjong Tek Bio Banten (7,57); dan The Magician Dragon & Lion Dance Bali dengan nilai 7,43.
Pertandingan Singa Peking diikuti oleh empat peserta dan juara 1 diraih oleh Marga Guo Hongkong dengan skor 8,81.
Posisi ke-2 diraih oleh Klub Ren Yu Tang dari Vietnam dengan angka 8,76, dan medali perunggu menjadi hak Klub Long Wang dari Bandung dengan angka 7,36.
Posisi ke-4 atau juara harapan menjadi milik Klub Mutiara Hoki Singa Selatan dari Provinsi Bangka Belitung yang berhasil mengoleksi nilai 6,78.
Event ini dianggap cukup sukses oleh penyelenggara berdasarkan pada antusiasme para peserta dan penonton yang datang khusus ke satu-satunya acara yang tersisa dari TAFISA Games 2016 ini.
“Penyelenggaraan kejuaraan ini cukup baik. Kami belum menerima complaint dari peserta. Semuanya senang bisa datang dan bertanding di sini,” ujar Yusman Kurniawan, seorang juri lapangan asal Provinsi Banten.
Di hari ke-3 atau Selasa 11 Oktober, kejuaraan mempertandingkan barongsai tonggak.
Menariknya, penyelenggaraan hari ke-3 barongsai tonggak adalah keikutsertaan tim Chile karena tim mereka tidak didominasi warga Chile keturunan Asia.