Semoga Hasil FIA WEC kategori LMP2 di Shanghai dan Bahrain Lebih Bagus kata Sean Gelael
Meski menjalani debut bagus di ajang FIA WEC kategori LMP2 dengan finis keempat, pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael mengaku belum puas.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, OYAMA - Meski menjalani debut bagus di ajang FIA WEC kategori LMP2 dengan finis keempat, pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael mengaku belum puas.
Menurut Sean seharusnya dia bersama rekannya Antonio Giovinazzi dan Giedo Van Der Garde bisa mendapatkan tempat di podium pada balapan yang digelar di sirkuit Fuji Speedway, Jepang, Minggu (16/10).
Sean menambahkan, dari balapan ini dia mendapat banyak pelajaran terutama bagaimana memanajemen waktu dan memahami strategi balapan hingga usai.
"Finis keempat sudah cukup bagus. Namun kalau ditanya kepuasan tentu kami ingin mendapatkan hasil yang lebih bagus. Mudah-mudahan pada balapan berikutnya di Shanghai dan Bahrain kita bisa ambil podium," ujar Sean.
Trio pembalap Jagonya Ayam KFC Indonesia ini tampil dengan bendera tim Extreme Speed Motorsport. Antonio, yang mencatat waktu tercepat tim dalam sesi kualifikasi, tampil sebagai pebalap pertama.
Pebalap asal Italia ini menunjukkan performa bagus dengan langsung menyodok ke posisi kedua selepas tikungan pertama.
Posisi itu bisa dia pertahankan sampai 45 menit balapan berjalan dan masuk pit stop. Pada pit stop pertama itu, Antonio diganti Giedo yang akan menjalani balapan selama 90 menit ke depan dengan sekali pit stop dan pergantian pebalap.
Namun, sayangnya proses pergantian pebalap tidak berjalan mulus. Mesin mobil sempat mati karena masalah elektronik. Sialnya, saat mobil berjalan indikator batas kecepatan di pit line belum berfungsi. Giedo pun mendapat hukuman penalti 20 detik.
Sean melanjutkan balapan 90 menit berikutnya. Sean tampil konsisten dengan kecepatan rata-rata per lapnya 175 kilometer per jam. Perlahan Sean bisa mengejar ketinggalan yang kemudian dilanjutkan Antonio.
Saat finis mereka hanya berselisih 23 detik dari pebalap ketiga dari tim Signatech Alphine, 49 detik dari pebalap kedua dari tim RGR Sport dan 51 detik dari sang juara tim G-Drive Racing. Sementara kehilangan waktu mereka akibat penalti dan masalah elektrik sekitar satu menit sepuluh detik.
"Ya memang sangat disayangkan. Jika melihat catatan waktu pebalap di depan kita bedanya sangat dekat. Andai kita tak kehilangan waktu, setidaknya podium bisa kita dapatkan," kata Ricardo Gelael, pemilik tim Jagonya Ayam.
Meski demikian, Ricardo mengaku cukup puas dengan penampilan tiga pebalapnya secara keseluruhan. Apalagi ketiga pebalap ini baru pertama kali tampil di ajang WEC dan sekali menjajal sirkuit Fuji Speedway.
Balapan FIA WEC untuk kategori LMP2 dikuti 11 tim. Beberapa tim diperkuat sejumlah mantan pebalap F1 seperti Bruno Senna, Will Stevens, Vitaly Petrov, Roberto Merhi dan Giedo. Will Stevens memimpin tim G-Drive yang memenangi balapan ini.
Selain LMP2 balapan ini juga diikuti kategori LMP1, GT Pro, dan GT Amatir. Dengan demikian total ada 32 tim yang membalap secara bersamaan. Secara keseluruhan balapan berjalan lancar dan tak banyak insiden.