Sean Gelael Termotivasi Usai Finis Kedua di LMP2 FIA World Endurance Championhsip
Hasil finis kedua LMP2 FIA World Endurance Championhsip membuat pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael semakin termotivasi.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Hasil finis kedua pada balapan ketahanan enam jam LMP2 FIA World Endurance Championhsip di Sirkuit Shanghai, Tiongkok, Minggu (6/11), membuat pebalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael semakin termotivasi.
Pebalap Tim Jagonya Ayam KFC Indonesia berusia 20 tahun ini mengaku banyak belajar dan kian mantap untuk menatap balapan-balapan selanjutnya.
Setelah balapan di Shanghai, Sean kembali akan turun pada balapan FIA WEC seri kesembilan atau terakhir musim ini di Bahrain pada 19 November mendatang.
Setelah itu, Sean kembali akan fokus untuk mempersiapkan diri menyelesaikan seri terakhir GP2 yang akan berlangsung di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi pada tanggal 27 November mendatang.
“Tentu saya semakin termotivasi. Dalam dua pekan terakhir saya menyerap banyak pelajaran dan ini menjadi pengalaman yang luar biasa.
Ada dua balapan lagi yang akan saya ikuti dan saya ingin fokus satu per satu. Untuk balapan FIA WEC, tentu kami ingin mempertahankan prestasi meraih podium atau bahkan kami akan berusaha untuk mengejar podium utama,” kata Sean.
Balapan FIA WEC, juga diikuti beberapa mantan pebalap Formula 1, seperti Mark Webber, Will Stevens, Bruno Senna, Vitaly Petrov, Kamui Kobayashi, Kazuki Nakajima dan Sebastian Buemi.
Berada satu lintasan dengan mereka, tentu memberi pengalaman yang luar biasa bagi pebalap muda seperti Sean. Banyak hal yang diuji dalam balapan ini, seperti kesabaran, keberanian dan kemampuan mengambil keputusan secara cepat.
Pada balapan di Shanghai, Sean tampil cukup konsisten. Dia mampu bekerja sama dengan anggota tim Extreme Speed Motosport dan berkolaborasi brilian bersama dua pebalap lainnya, Antonio Giovinazzi dan Tom Blomqvist. Tak banyak kesalahan yang dilakukan, sehingga waktu 90 menit untuk setiap pebalap bisa dioptimalkan.
Untuk balapan di Bahrain, formasi pebalap akan berubah lagi. Tom akan digantikan Giedo Van Der Garde. Pebalap asal Belanda yang pernah membalap di Formula 1 ini sebelumnya juga merupakan anggota tim saat balapan di sirkuit Fuji Speedway, Jepang, dua pekan lalu. Saat itu, tim menduduki peringkat empat besar.
Pemilik tim Jagonya Ayam KFC Indonesia, Ricardo Gelael mengaku puas dengan hasil balapan di Shanghai. Ayah kandung Sean ini juga berharap tim bisa mempertahankan prestasi di Shanghai atau syukur-syukur bisa lebih bagus lagi.
“Sebenarnya yang terpenting adalah pembelajaran untuk Sean. Pengalaman ini harus bisa dimanfaatkan untuk mematangkan kemampuan balapnya. Sejauh ini cukup bagus, namun sebagai pebalap juga jangan pernah merasa puas,” kata Ricardo.
Untuk balapan seri terakhir GP2, Sean yang tampil bersama pebalap Selandia Baru Mitch Evans masih bisa membantu timnya Pertamina Campos Racing untuk menyodok ke posisi lima besar.
Sejauh ini Sean sudah menyumbang 24 poin, hasil finis ketujuh di sirkuit Baku City dan runner-up di sirkuit Red Bull Ring, Austria. Di klasemen pebalap, Sean berada di peringkat ke-15, sedangkan Evans berada di posisi kesepuluh dengan koleksi 89 poin.
Sementara bagi Antonio, balapan di Abu Dhabi sangat menentukan untuk meraih gelar juara dunia pada musim pertamanya.
Antonio saat ini masih memimpin klasemen pebalap dengan 197 poin atau hanya terpaut tujuh angka dari rekan setimnya di Prema Racing, Pierre Gasly.