Brayen Rebut Dua Gelar Juara Di Kejuaraan Dunia Jumping Seri Indonesia
Brayen Brata-Coolen dan Yoel Momongan memenangi FEI WJC 2016 setelah membukukan akumulasi catatan waktu terbaik dari tiga putaran di APM Equestrian
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. TIGARAKSA - Brayen Brata Coolen dan Yoel Momongan memenangi FEI WJC 2016 setelah membukukan akumulasi catatan waktu terbaik dari tiga putaran di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang.
Pada putaran ketiga, Minggu (13/11/2016), Brayen tampil cukup baik untuk akhirnya menempati posisi terhomat di dua kategori yakni kategori B (120 cm) dan kategori A (130 cm).
Pemenang kategori C (110 cm) adalah Yoel Momongan, Brayen runner-up, disusul Ferry Agustian. Di kategori A, hanya Brayen dan Jendry Palandeng yang naik ke podium kehormatan. Marco Wowiling tidak.
Bisa dikatakan bahwa penampilan Brayen, Jendry Palandeng dan Marco Wowiling di putaran ketiga ini agak dibawah standar. Lapangan yang licin membuat ketiganya agak sulit memaksakan kuda-kudanya berlari lebih cepat.
Dari dua ronde di putaran ketiga FEI WJC ini hanya Marco Wowiling yang membuat clear-round. Marco mencatat waktu 60.89 dt.
Namun, hal itu tak menlong Marco untuk memperoleh posisi terhormat dalam klasemen umum, apalagi setelah ia tersisih di ronde pertama karena kudanya, I'm Special, melompati rintangan yang salah.
Di ronde kedua Brayen menyelesaikan perlombaan dengan waktu 57.69 dt dengan empat angka kesalahan. Sementara Jendry Palandeng 55.86 dt dengan empat kesalahan.
Di ronde pertama, tidak ada yang tampil sempurna, baik Brayen, Jendry Palandeng dan Marco Wowiling. Ketiganya membuat kesalahan. Marco yang turun pertama langsung tersisih karena melewati rintangan yang keliru.
Jendry Palandeng memang menyelesaikan perlombaan, tapi dengan 16 kesalahan setelah kudanya, APM Wadecky, menjatuhkan empat papan rintangan. Brayen membuat empat kesalahan dengan catatan waktu 68.99 dt, lebih buruk dari Jendry yang 67.17 dt.
Lapangan (ground) yang becek dari hujan deras yang mengguyur beberapa jam sebelumnya agaknya mempengaruhi penampilan duet rider dan kuda yang berseteru di tiga kategori yang dipertandingkan, yakni kelas 110 cm (C), kelas 120 cm (B) dan kelas A (130 cm). tb