Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sukses Ferry Sutoyo, Anti Klimaksnya Adi Katompo di Persaingan 140 cm Cinta Indonesia Open 2016

Kejuaraan olahraga ketangkasan berkuda (equestrian) Cinta Indonesia Open 2016 telah mencapai partai puncak. Nomor bergengsi Marciano Cup untuk nomor s

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Sukses Ferry Sutoyo, Anti Klimaksnya Adi Katompo di Persaingan 140 cm Cinta Indonesia Open 2016
Insharee
Ferry Sutoyo 

TRIBUNNEWS.COM, TIGARAKSA - Kejuaraan olahraga ketangkasan berkuda (equestrian) Cinta Indonesia Open 2016 telah mencapai partai puncak.

Nomor bergengsi Marciano Cup untuk nomor show jumping 140 cm menjadi milik Ferry Sutoyo.

Dalam lomba equestrian show jumping yang digelar APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Banten, Minggu (13/11/2016), Ferry sukses menyingkirkan tiga lawannya.

Menggunakan kuda Equinara Zandor (Equinara Arthayasa), dia membuat catatan waktu tercepat yaitu 53, 33 detik tanpa kesalahan.

Sementara juara kedua diraih oleh rekan tim Ferry, Yanyan Hadiyansyah dengan kuda Equinara Bodius (Equinara Arthayasa) dengan catatan waktu 50.30 dengan total kesalahan 5.00.

Peringkat ketiga ditempati oleh Raymen Kaunang dari Tim Pegasus Stable dengan kuda Conquistador dan waktu yang ditempuh 55.95 detik dengan total kesalahan 8.00. Raymen diikuti Andri Sutoyo (JPEC Sentul) dengan kuda Lady Dance berada di posisi keempat.

'Thats my feelling,' komentar ferry Sutoyo seusai prosesi pemberian penghargaan, minggu malam. Ferry membuat dua kali clear round dari dua ronde yang digelar. Catatan waktunya juga mengesankan, yakni 83.45 dt di ronde pertama dan 53.33 dt di ronde kedua.

BERITA TERKAIT

Yanyan hadiyansah membuat clear round di ronde kedua dengan catatan waktu 50.30 dt yang berarti lebih baik dari ferry sutoyo. Tapi, yanyan membuat lima kesalahan di ronde pertama dan catatan waktunya juga buruk, yakni 90. 23 dt.

Sementara rider yang tersingkir adalah Adi Katompo dengan kuda andalannya APM Nastello dan Joko Susilo (Pegassus Stable) dengan kuda Saltador. Keduanya gagal menyelesaikan lomba karena dua kali kudanya gagal melompat.

"Nggak ngerti deh koq jadi begini. Kayak nggak konek," kata Adi Katompo yang tampil antiklimaks. Adi sudah bermain mengesankan di ronde pertama dengan apm serrafina, membuat clear round dengan waktu 86.39 dt. Namun serrafina melakukan dua kali penolakan di ronde kedua sehingga praltid ia tereliminasi. Adi kemudian juga mundur dari ronde kedua saat tampil dengan apm nastello, setelah hanya mencatat waktu 84.83 dt di ronde pertama dengan delapan kesalahan.

Menanggapi kejuaraan ini, Nadia Marciano selaku Event Director CIO 2016 menyatakan rasa bangganya lantaran telah terjadi peningkatan peserta yang signifikan di kelas interschool (kompetisi antar sekolah) terutama di kelas Inter Primary School (SD).

"Dengan semakin bertambahnya rider dari kalangan sekolah sudah menunjukkan olahraga ini mulai diminati kalangan sekolah. Saya yakin regrenasi supremasi Indonesia di bidang Equestrian akan segera terwujud." tutur Nadia Marciano usai kejuaraan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas