Cerita di Balik Semburan Botol Sampanye di Setiap Perayaan Naik Podium
Ceritanya bermula saat 2 Juli 1950 di Perancis saat balapan dilangsungkan di Sirkuit Reims-Gueux.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM -- Jika kita perhatikan, usai para pebalap menyelesaikan sesi balapan pasti di podium juara tersedia satu hingga tiga botol sampanye.
Setelah panitia balapan menetapkan juara dipastikan semburan sampanye ikut menyemarakan suasana podium.
Ceritanya bermula saat 2 Juli 1950 di Perancis saat balapan dilangsungkan di Sirkuit Reims-Gueux.
Ketika itu Juan Manuel Fangio menjadi juara. Moet et Chondon, produsen sampanye terkenal saat itu, memberikan sebotol sampanye pada Juan Manuel Fangio.
Saat itu pula pemberian sampanye kepada para pemenang balapan mobil maupun motor diberi sebotol sampanye.
Hingga akhir tahun 1960 tradisi ini menciptakan suasana sukacita kepada para juara balapan sambal meminum sampanye.
Akan tetapi di tahun 1966 botol sampanye yang diberikan kepada Jo Siffert menyembur tanpa disengaja.
Para penonton pun ikut merasakan semburan sampanye dengan gembira.
Di tahun berikutnya Dan Gurney melakukan hal yang sama dengan Jo Siffert. Hanya saja Gurney melakukannya dengan sengaja.
Semenjak saat itulah tradisi menyemburkan isi botol sampanye diikuti pebalap dari seluruh dunia.
Ternyata hal yang kini menjadi ritual wajib pebalap yang berhasil naik podium, bermula dari ketidaksengajaan semburan botol sampanye. Keren! (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.