TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Klub renang Tikiri Iwaka Mimika, Papua, punya misi khusus dalam Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia atau KRAPSI ke-38/2016 yang berlangsung di Surabaya, 19-23 Desember 2016.
KRAPSI sendiri diikuti 1160 perenang dari 170 klub se-Indonesia.

Pemilik klubTikiri, Salmon Naa menjelaskan ada delapan perenang yang dikirim dari Tikiri.

"Target pertama menembus limit KRAPSI, dan kedua menambah mental bertanding perenang yang disiapkan turun di PON 2020 Papua," ungkap Salmon yang sehari-hari bertugas sebagai Manajer Comunity Relation PT Freeport Indonesia.

Salmon memang tidak membebani target juara, karena atletnya dipersiapkan untuk jangka panjang menuju PON 2020 Papua.

Di KRAPSI nanti, perenang yang diharapkan bisa berprestasi diantaranya Nehemia Naa, Joshua Suebu, Nopsen Maikel Maniani, Musa Balagaise, Obeth Maniani.

"Kami sudah berlatih serius di Papua, dan di KRAPSI jadi ajang kami untuk mengukur catatan waktu serta uji nyali supaya mental bertanding jadi lebih baik," tutur Salmon.

Hasil di KRAPSI akan dijadikan evaluasi untuk menghadapi program jangka panjang tampil di PON 2020 Papua.

Salmon menambahkan, Papua memiliki potensi alam yang bisa melahirkan bibit-bibit perenang karena didukung faktor alam.

"Kami sudah biasa sejak kecil berenang untuk menyebrang sungai, melawan arus, sampai menghindari buaya. Tinggal tekhnik dan arahan yang pas akan muncul perenang hebat dari Papua," jelasnya.

Selama sembilan tahun menekuni renang, klub Tikiri sudah memiliki anggota 520 atlet dan kini yang aktif berjumlah 63 orang. Klub Tikiri sehari-hari berlatih di Timika, fasilitas dari PT Freeport.

Selain Klub Tikiri, dari Mimika juga ada klub Jun Atlantik yang mengirim tiga perenang di KRAPSI.