Vincent Latoel Puji Petarung Filipina, namun Incar Kemenangan Terhadap Vaughn Donayre
etarung berdarah Belanda-Indonesia Vincent 'Magnivincent' Latoel (16-18- 2) mungkin tidak menerima sambutan hangat
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petarung berdarah Belanda-Indonesia Vincent 'Magnivincent' Latoel (16-18- 2) mungkin tidak menerima sambutan hangat dalam pertemuan terakhirnya melawan petarung asal Filipina, tapi Ia layak menerima pujian jika melihat semangat bertarung yang ditunjukkan.
Kickboxer berusia 37 tahun asal Deventer, Belanda ini telah bertarung melawan dua rival hebat asal Filipina selama 36 pertarungannya.
Latoel bertarung melawan juara dunia Kelas Ringan masa depan ONE Eduard Folayang pada bulan Desember 2013, dan yang kedua adalah saat bertarung melawan juara Kelas Bulu Edward Kelly di Agustus lalu.
Sayangnya, Ia kalah di dua kesempatan tersebut. Meskipun Latoel tidak sampai mengangkat tangannya saat melawan Folayang dan Kelly, dia tidak berbasa-basi tentang kekagumannya kepada dua petarung MMA asal Filipina itu.
"Petarung Filipina adalah pejuang sejati. Saya telah menghadapi Eduard Folayang sebelum Ia menjadi Juara Dunia ONE Kelas Ringan. Dia sangat tangguh dan pesaing yang kokoh. Hal yang sama juga berlaku bagi Edward Kelly. Ia memiliki hati yang besar. Orang Filipina bertarung dengan kebanggaan dan hati mereka. Saya suka petarung seperti ini karena saya memiliki mental yang sama, papar Latoel.
Untuk tugas berikutnya dalam arena ONE Championship, Latoel akan berbagi panggung dengan salah satu petarung berbakat lain yang besar di Filipina yaitu Vaughn 'The Spawn' Donayre (8-6) dalam laga ONE: QUEST FOR POWER di Jakarta, Indonesia pada 14 Januari.
Setelah mengalami dua kekalahan beruntun pada tahun 2016, Latoel melihat tahun baru sebagai kesempatannya untuk kembali meraih kemenangan.
"Pada 2016, saya mengalami dua kekalahan. Menang dan kalah adalah bagian dari olahraga ini. Seorang pemenang sejati adalah yang tidak menyerah dan belajar dari kekalahannya. Saya telah belajar dari pertarungan 2016. Kini saya kembali, lebih fokus dan lebih kuat," tandasnya.
Latoel berharap pertarungan tiga ronde dengan Donayre akan selalu penuh semangat sebagaimana mereka berdua selama ini dikenal dengan gaya bertarungnya yang digemari para penggemar mereka.
Saya berharap pertarungan akan penuh semangat dan keras. Kali ini akan terdapat banyak aksi, dan saya berjanji semua orang akan melihat Vincent Latoel yang berbeda. Saya bisa bertarung dengan tempo tinggi untuk laga ini. Saya tahu bahwa Donayre adalah veteran dengan mimpi. Saya akan mempersiapkan segalanya," urainya.
Wakil Tatsujin Dojo dengan tinggi tubuh 156 cm ini yakin bahwa ia akan berjalan keluar dari Jakarta Convention Center dengan kemenangan karena ia percaya bahwa pengalamannya akan memainkan faktor penting saat melawan Donayre.
"Keunggulan terbesar saya terhadap Donayre adalah pengalaman saya. Saya memiliki lebih dari 30 pertarungan dalam karir saya. Saya berharap bahwa saya dapat memanfaatkan keunggulan tersebut dalam pertarungan nanti," kata Latoel lagi,
Meski ia memiliki semangat membara untuk menang atas Donayre, Latoel menjelaskan bahwa Ia tidak memiliki dendam terhadap para petarung dari Filipina.
"Tak ada masalah pribadi, tapi saya bertekad untuk menang. Saya akan bertarung kembali melawan petarung Filipina yang berani. Saya sangat menghormati Vaughn Donayre, tapi kali ini adalah waktu saya untuk bersinar," jelasnya.
Untuk update terkini mengenai ONE Championship, silahkan kunjungi www.onefc.com, ikuti kami di Twitter dan Instagram @ONEChampionship, dan like kami di Facebook https://www.facebook.com/ONEChampionship.