PBTI Kirim Atlet ke Turnamen Internasional
Pelatnas taekwondo akan mengirim atlet ke Spanyol pada April dan ke Moldova pada Mei. Kemudian, mereka akan mengikuti kejuaraan dunia di Korsel
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 18 orang atlet taekwondo telah berlatih dalam pelatnas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) sejak Oktober 2016 di Gedung POPKI Cibubur, Jakarta Timur, untuk persiapan SEA Games 2017 Malaysia, pada Agustus nanti.
Selain program latihan di pemusatan pelatihan nasional, PBTI juga telah menjadwalkan tiga kejuaraan taekwondo internasional sebagai ajang uji coba menuju SEA Games.
Pelatnas taekwondo akan mengirim atlet ke Spanyol pada April dan ke Moldova pada Mei. Kemudian, mereka akan mengikuti kejuaraan dunia di Korea Selatan pada 24-28 Juni.
"Kami ikut dalam Spanyol Terbuka, Moldova Terbuka, dan Kejuaraan Dunia Taekwondo di Muju, Korea Selatan. Sebenarnya pada Februari, ada kejuaraan taekwondo. Tetapi, kami belum siap. Kami juga harus berkoordinasi dengan tim ofisial. Kami akan mulai uji coba paling cepat pada Maret," kata pelatih pelatnas PBTI, Rahmi Kurnia.
PBTI juga akan mengirim atlet-atlet pelatnasnya dalam pemusatan pelatihan di Korea Selatan mulai 24 Mei sebagai upaya persiapan mengikuti Kejuaraan Dunia Taekwondo pada Juni.
Kesempatan tersebut, menurut Rahmi, akan jadi kesempatan yang baik untuk memperbanyak pengalaman tanding dan hal-hal teknik taekwondo.
"Kami bukan sekedar latihan, melainkan turut serta dalam sejumlah uji tanding. Kami akan uji tanding dengan tim-tim taekwondo profesional seperti tim Samsung, tim nasional Korea Selatan, serta beberapa atlet dari universitas di sana," kata Rahmi.
Rahmi menyebutkan, pelatnas taekwondo belum menetapkan jumlah atlet yang bakal dikirim ke SEA Games 2017.
Kabar terakhir, untuk Indonesia cabang taekwondo membuka kuota tiga putra nomor kyorugi, tiga putri nomor kyorugi, tiga putra nomor poomsae, dan tiga putri nomor poomsae.
Pelatnas PBTI membidik dua medali emas dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami ingin mendapatkan hasil minimal sama seperti SEA Games 2015. Kami ingin seluruh atlet kami bersaing secara sehat dan kami akan memilih atlet terbaik untuk dikirim ke Malaysia setelah kembali dari Korea Selatan," kata Rahmi.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Selasa (17/1/2017)