Brayen Brata Coolen Ke Final FEI World Jumping Challenge 2016 di Aljazair
Brayen Brata Coolen, atlet atau rider utama equestrian dari klub Aragon akan mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Berkuda Ketangkasan atau FEI World
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kabar gembira untuk komunitas berkuda ketangkasan di tanah air.
Brayen Brata Coolen, atlet atau rider utama equestrian dari klub Aragon, Lembang, Jabar, sudah pasti akan mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Berkuda Ketangkasan atau FEI World Jumping Challenge 2017, yang akan dilangsungkan di Centre Equestre du Carobier, Aljazair, 3-6 Mei 2017.
Kepastian tampilnya Brayen Brata Coolen di putaran-final FEI World Jumping Challenge 2016 ini disampaikan Mohammad Chaidir Saddak, Ketua Umum PP Pordasi yang juga pendiri sekaligus pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang.
"Brayen menjadi yang terbaik diantara rider-rider tangguh dari negara yang tergabung di zona 9 FEI," jelas Eddy Saddak, sapaan Ketum Pordasi dan pemilik Aragon itu, Senin (23/1/2017).
Eddy Saddak memberikan data terkait positioning atau peringkat diantara rider-rider tangguh dari negara-negara yang berada di zona 9, dari penampilan mereka pada babak penyisihan FEI World Jumping Challenge di negaranya masing-masing.
Dari data yang diberikan Eddy Saddak, Brayen Brata Coolen berada di urutan teratas diantara 18 rider yang namanya diterakan pada Kategori A dari akumulasi hasil seri FEI World Jumping Challenge di negara-negara anggota zona 9 FEI.
Di urutan 9 ada nama Jendry Palandeng, yang menempati urutan kedua pada kualifikasi FEI World Jumping Challenge seri Indonesia, yang digelar November 2016 lalu di APM Equestrian Centre, Tigaraksa, Tangerang. Jendry Palandeng saat itu tampil dengan kuda APM Wadecky.
Di urutan ke-12 ada Marco Wowiling, rider Universitas Budi Luhur (UBL) yang dengan kuda I'm Special menempati urutan ketiga pada kualifikasi FEI World Jumping Challenge di APM Equestrian Centre itu.
Negara-negara yang berada di zona 9 FEI adalah Indonesia, India, Singapura dan Thailand. Hanya rider yang menempati peringkat pertama dari akumulasi hasil babak kualifikasi dari seluruh negara anggota zona 9 itu yang berhak tampil di putaran-final.
Mereka rata-rata bertanding di tiga kategori, yakni kategori A (130 cm), Kategori B (120 cm), dan Kategori C (110 cm).
Selain di Kategori A, nama Brayen Brata Coolen juga menempati posisi teratas di Kategori B dalam daftar yang diterakan oleh FEI. Di babak kualifikasi FEI World Jumping Challenge 2016, November di APM Equestrian Centre, Brayen memang mendominasi gelar juara dengan menempati tiga posisi teratas di Kategori A, Kategori B dan Kategori C.
Untuk Kategori B dalam daftar FEI ini, Brayen dengan kuda Aragon's Bo mengungguli rider India Zahan Setalvad. Rider Indonesia lainnya, Marco Momuat dan Ferry Agustian, keduanya dari Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta, berada di urutan ke-3 dan ke-11.tb