Rahmat Natsir Segera Naiki DJ Jazz, Dara Ningggar Punya Hotruschel Taonga
Dua kuda warmblood anyar akan segera merambah persaingan menarik di kompetisi tunggang serasi dari disiplin berkuda ketangkasan Indonesia.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kuda warmblood anyar akan segera merambah persaingan menarik di kompetisi tunggang serasi dari disiplin berkuda ketangkasan Indonesia.
Keduanya, DJ Jazz dan Hotruschel Taonga, menjadi tunggangan baru Rahmat Natsir dan Dara Ninggar Prameswari.
Namun, keberadaan DJ Jazz dan Hotruschel Taonga diprioritaskan untuk menghadapi kompetisi dressage kontes equestrian SEA Games XXIX/2017, Kuala Lumpur, Malaysia. RN, sapaan dari Rahmat Natsir yang juga pembina di Anantya Riding Club (ARC), dan Dara Ninggar, adalah dua dari 12 rider kelas dressage yang dipersiapkan ke pentas equestrian SEA Games XXIX/2017, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pembelian dua warmblood dari Belanda ini diutamakan oleh Jusmin Suwoko dan Joss Suharti, masing-masing pemilik ARC dan ayah dari Dara Ninggar, mengingat kompetisi dressage SEA Games XXIX/2017 memang memerlukan kuda kuda yang handal.
Kompetitor dari negara lainnya diyakini melakukan hal yang sama. Untuk Indonesia, pengadaan kuda guna tampil di ajang multievent dibebankan kepada individu atau klub asal rider masing-masing.
"Insha Allah kalau semua lancar Rabu (29/3) depan masuk karantina, landing di Jakarta sekitar 15 April," tutur RN, Selasa (21/3) pagi.
"Karantina di Jerman. Setelah di Jakarta akan karantina lagi sekitar dua minggu. Jadi mungkin awal Mei kudanya sudah mulai bisa latihan," jelas RN.
DJ Jazz dan Hotruschel Tounga adalah spesialis dressage. DJ Jazz, warmblood yang sudah dikebiri, chesnut gagah dengan tinggi 166 cm. Kuda berusia 9 tahun ini dari garis keturunan (blood line) Jazz x Diamond Hit.
Sementara itu, Hotruschel Tounga berjenis kelamin betina, berwarna hitam, juga berusia 9 tahun, tingginya 163 cm, dari blood line Hoftanz x Welt Hit II.
"Sudah nggak sabar sebenarnya, cuma kita harus jaga kondisi kuda, apalagi cuma punya satu," kata RN.
Karena tak punya tunggangan yang layak itu RN tak berpartisipasi di APM Classic, event khusus dressage yang digelar APM Equestrian Centre 18-19 Maret kemarin.
"Kita kasih waktu kudanya untuk adaptasi dulu dengan cuaca Jakarta. Belum tahu, betapa lama dia bisa melakukan penyesuaian. Di Belanda sendiri baru selesai winter season, masuk ke spring season yang suhu udaranya masih lumayan dingin. Suhu udara kita sekarang kan sepertinya lagi lumayan panas," tutur suami dari Rita Nurul itu.
"Kalau semuanya sudah ok, baru deh kita ikut tanding," kata RN, yang belum pernah ikut berlaga di SEA Games atau Asian Games, tetapi sudah sering berkompetisi di single-event global. tb