Pelari Nasional Eduardus Nabunome Terkena Serangan Jantung
Pelari Jarak menengah dan marathon yang pernah berjaya di era tahun 80 dan 90-an Eduardus Nabunome terkena serangan jantung
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelari Jarak menengah dan marathon yang pernah berjaya di era tahun 80 dan 90-an Eduardus Nabunome terkena serangan jantung dan kini dirawat intensif di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur.
Edu, panggilan akrab Eduardus Nabunome terkenan serangan jantung pada Jumat (24/3) dan langsung dilarikan ke Rumah sakit.
"Semula dibawa ke rumah sakit Pondok Gede namun karena penuh akhirnya dirawat di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur,” ungkap Marcelina Ina N Piran, istri Edu ketika dihubungi Selasa,( 28/3).
Menurut Marcelina, Edu mengeluhkan nyeri dibagian dada pada Jumat pagi.
”Anak-anak telpon ke saya, karena saya sudah berangkat bekerja pada jumat pagi itu dan langsung dibawa ke rumah sakit,” ujar Marcelina.
Marcelina mengemukakan, hasil diagnosa dokter rumah Sakit, Eduardus Nabunome selain mengalami gejala serangan jantung juga mengidap asam lambung akut.
”Setelah lima hari dirawat di ICCU Senin sore sempat dipindahkan ke ruang perawatan, namun satu jam kemudian kembali drop,” ujar Marcelina.
Eduardus Nabunome merupakan legenda pelari jarak menengah dan Marathon. Di Era tahun 80 dan 90 an Edu cukup disegani di kancah lari 10 .000 meter atau yang lebih dikenal dengan 10 K. Saat ini Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur 1968 itu adalah pemegang rekor Nasional.
Dari total 14 rekor lari jarak menengah-Jauh yang dicatat lulusan Fisip Universitas Moestopo Beragama, Jakarta, dalam periode 1980 sampai 2000, hingga kini, lima rekor nasional masih bertahan atas namanya.
Kelima nomor tersebut adalah lari 10 ribu meter jalan raya 29 menit 25 menit 10 detik yang dibuatnya pada Lomba Lari Bali 10 K tahun 1989, rekornas junior lari 10 ribu meter trek 30 menit 6 detik, rekor PON lari 5 ribu meter 14 menit 20 detik, rekor PON marathon 2 jam 19 menit 27 detik, dan rekor SEA Games marathon 2 jam 20 menit 17 detik.