Sri Fatmawati Tantang Favorit Juara di Semifinal Pembangunan Jaya Raya Grand Prix 2017
Laga seru dan ketat mewarnai babak perempatfinal kejuaraan bulutangkis Pembangunan Jaya Raya International Junior Grand Prix 2017.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laga seru dan ketat mewarnai babak perempatfinal kejuaraan bulutangkis Pembangunan Jaya Raya International Junior Grand Prix 2017.
Dari pertandingan yang berlangsung di GOR PB Jaya Raya, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Jumat (14/4), kerap memanggungkan partai-partai yang menarik
Dari sejumlah laga tersebut, pertandingan paling menarik terjadi di nomor tunggal putri kategori U-19. Pasalnya, empat partai yang digelar dalam kejuaraan yang menyediakan hadiah total 30 ribu dolar AS ini, semuanya mempertemukan wakil tuan rumah melawan pemain asing.
Unggulan pertama, Pattarasuda Chaiwan terus menjaga asa juara. Pemain asal Thailand ini harus bermain tiga gim ketat melawan wakil tuan rumah klub Jaya Raya, Asty Dwi Widyaningrum, 22-20, 15-21, 21-16.
"Permainan Pattarasuda lebih rapi dan tidak gampang mati atau membuat kesalahan sendiri. Sebenarnya dia juga memiliki kelemahan. Yaitu pertahanan kanannya lebih lemah," aku Asty.
"Asty juga main bagus. Tapi saya memang sudah menargetkan jadi juara di sini," kata Pattaraduda.
Di semifinal, Pattarasuda akan ditantang Sri Fatmawati. Pemain Jaya Raya ini di perempatfinl sukses mengatasi Ming Hui Lim asal Singapura, 21-16, 21-7.
"Saya siap untuk bertemu Pattarasuda. Pokoknya siap capek saja besok," komentar Sri.
Sayang, Maharani Sekar Batari, pemain Jaya Raya, gagal melangkah ke semifinal setelah dihentikan pemain Singapura, Yue Yann Jaslyn Hooi, 21-19, 19-21, 15-21.
Pemain Singapura ini di semifinal yang akan berlangsung Sabtu (15/4) berjumpa dengan Diana Setiyoningsih. Pemain binaan Exist Jakarta Utara ini mampu menggulingkan unggulan ketujuh asal Selandia Baru, Sally Fu, 21-12, 21-8.
"Saya harus bisa bermain efektif besok. Sebab, saya sudah mengikuti empat kejuaraan secara beruntun. Pasti stamina saya juga terkuras," ksta Diana.
Sebelumnya, Diana menjadi semifinalis di Sirnas Manado, lalu jadi juara di Sirnas Balikpapan, dan masuk 16 besar kejuaraan junior internasional di Bangkok, Thailand, pekan lalu.
Lolosnya dua pemain asing ke babak semifinal untuk bertemu duo Indonesia di tunggal putri U-19 ini, menurut Luluk Hadiyanto, mantan pemain menunjukkan bahwa performa para pemain asing ini memang bagus. Ini adalah kesempatan terbaik bagi wakil Merah-Putih untuk menguji kemampuan.
"Mumpung ketemu pemain asing, pemain kita harus bisa memanfaatkan kesempatan. Mereka harus bisa menguji kemampuan dan mengukur sampai di mana kualitasnya," kata Luluk, yang kini menjadi pelatih Sekolah Khusus Olahraga Ragunan.