Jorge Lorenzo Merasa Ada Kemajuan Hadapi GP Americas
Pebalap Ducati Team, Jorge Lorenzo, mengawali musim dengan hasil terburuk sejak berkarier di MotoGP pada 2008
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, AUSTIN - Pebalap Ducati Team, Jorge Lorenzo, mengawali musim dengan hasil terburuk sejak berkarier di MotoGP pada 2008.
Dia gagal meraih hasil sesuai harapan pada dua seri pertama musim ini.
Pebalap Spanyol berusia 29 tahun tersebut finis di urutan ke-11 pada seri pertama di Sirkuit Losail, Qatar.
Pada seri kedua di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, dia bahkan gagal menyelesaikan satu putaran setelah terjatuh saat melewati tikungan 1 selepas start.
Lorenzo akan menjalani seri ketiga, GP Americas, di Circuit of The Americas (COTA), Austin (21-23 April), dengan koleksi lima poin.
"GP Qatar (Maret lalu) merupakan bencana, tetapi saya beruntung bisa finis di urutan ke-11 karena banyak sekali terjadi kecelakaan," kata Lorenzo.
"Lalu di Argentina, saya bahkan tak sempat balapan," kata pemilik lima gelar juara dunia di semua kelas tersebut.
Sebelum tahun ini, hasil terburuk dua balapan pertama Lorenzo adalah pada 2014, ketika dia gagal finis pada seri pertama di Qatar, lalu finis di urutan ke-10 pada seri kedua di Austin.
Dengan lima poin yang kini dimiliki, Lorenzo berada di peringkat ke-18 klasemen, tertinggal 45 angka dari Maverick Vinales (Movistar Yamaha MotoGP) yang berada di puncak.
"Tak ada waktu untuk mengeluhkan apa yang terjadi. Meskipun hasilnya bukan yang kami harapkan, saya rasa kami mendapatkan kemajuan," ujar Lorenzo.
Sejak GP Americas menggelar MotoGP pada 2013, Lorenzo baru dua kali naik podium. Dia finis di urutan ketiga pada 2013, lalu kedua pada 2016.