Sharapova Tak Peduli Kritikan Rival
Sharapova segera menyelesaikan sanksi larangan bertanding selama 15 bulan usai positif meldonium -- zat terlarang -- di Australia Terbuka, Januari
Penulis: Deny Budiman
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Petenis putri Rusia, Maria Sharapova menutup kuping atas kritik dari rival-rivalnya, menjelang kembalinya dia ke lapangan tenis di Stuttgart terbuka, pekan depan.
Sharapova segera menyelesaikan sanksi larangan bertanding selama 15 bulan usai positif meldonium -- zat terlarang -- di Australia Terbuka, Januari tahun lalu.
Kasus Sharapova ini mendapatkan reaksi dari sejumlah pemain WTA. Apalagi, petenis yang baru saja berulang tahun ke-30 ini dianggap mendapatkan jalan mudah untuk kembali ke panggung dunia menyusul berbagai wildcard yang diterimanya di turnemen-turnamen bergengsi.
Petenis nomor satu dunia Angelique Kerber menjadi salah satu pengkritik Sharapova karena tampil di Stuttgart. "Ini adalah turnamen Jerman dan kami memiliki begitu banyak petenis Jerman yang bagus. Jadi ini sedikit aneh," kata petenis asal Jerman yang kini menempati peringkat satu satu WTA ini.
Kritik lain datang dari mantan petenis nomor satu, Caroline Wozniacki. Menurutnya keistimewaan yang diterima Sharapova adalah bentuk "penghinaan terhadap pemain lain, dan juta WTA."
Apa tanggapan Masha, panggilan Sharapova? "Itu bukan kekhawatiranku. Sedikit pun aku tidak memikirkan kritik terhadapku," ucap dia kepada majalah Stern, yang dilansir Sky Sports.
"Aku tahu bahwa aku dihormati di bidangku. Aku melihatnya dalam bagaimana cara lawan-lawanku bermain menghadapiku," ujar petenis 30 tahun ini.
Sharapova bersikeras dirinya tidak sepenuhnya bersalah dalam kasus dopingnya. Menurut dia, ITF [Federasi Tenis Internasional] juga layak disalahkan karena tidak memberitahukan kepada para petenis tentang aturan doping yang baru.