Detec Open 2017: Kuantitas Melonjak, Kualitas Melejit
Lebih dari 360 peserta mengikuti Kejuaraan Nasional Tenis Yunior bertajuk Detec Open 2017 yang berlangsung di Lapangan Tenis Gelora Manahan, Solo
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Lebih dari 360 peserta mengikuti Kejuaraan Nasional Tenis Yunior bertajuk Detec Open 2017 yang berlangsung di Lapangan Tenis Gelora Manahan, Solo, mulai Senin (3/7/2017).
Mereka bertanding di nomor tunggal dan ganda yang terbagi dalam Kelompok Umur (KU) 10, 12, 14 dan 16 serta 18 tahun.
“Terdaftar sekitar 360 petenis yang datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi serta Papua,” tutur pengelola Deddy Prasetyo Tennis Club (Detec), Anshari Nursida selaku Direktur Turnamen.
“Peserta ini akan bertambah karena untuk KU 8 tahun batas akhir pendaftaran, Kamis (6/7). Ini lonjakan cukup signifikan karena tahun lalu hanya diikuti 246 peserta,” lanjutnya.
Selain melonjak secara kuantitas, kualitas peserta yang tampil di ajang yang masuk dalam kalender kompetisi resmi PP Pelti (TDP) ini juga mengalami peningkatan.
Peringkat pertama nasional (PNP-1) menjadi unggulan teratas di setiap kategori pertandingan, diantaranya Diego Armando asal Pati (Jawa Tengah) menjadi seeded pertama KU 10 putra dan M. Nur Fachry dari Cianjur (Jawa Barat) pada KU 12 serta KU 14 atas nama M. Tito Zuhda Irhani (Blora/Jawa Tengah).
Demikian pula di sektor putri, petenis papan atas nasional pun mendominasi daftar unggulan di setiap KU. Nadya Dhaneswara dari Kudus (Jawa Tengah) yang bercokol pada PNP-1 menempati seeded teratas KU 16. Sementara Shinar Zahra (PNP-2) dari ibu kota Jawa Barat, Bandung menjadi unggulan pertama KU 10.
Sesuai regulasi induk organisasi tenis nasional, PP Pelti dan Federasi Tenis Internasional (ITF), turnamen yang telah digelar dua kali sejak tahun lalu itu tidak menyediakan hadiah uang. Juara ajang ini berhak membawa pulang Piala dan Piagam Penghargaan serta berbagai hadiah berupa produk dari sponsor.
“Melihat animo peserta tahun ini, kami berencana memberi hadiah tambahan pada penyelenggaraan tahun mendatang berupa kesempatan mengikuti training camp bersama pelatih level dunia dari Belanda,” ungkap pendiri Detec, Deddy Prasetyo di sela-sela pertandingan babak pertama turnamen.
Selain menggelar turnamen, Detec juga rajin menyelenggarakan workshop kepelatihan dalam satu dekade ini bersama tutor kelas dunia, Frank Frayenhoven dan Paul Van Der Knap dari Belanda.
“Di samping melibatkan petenis yang menjuarai ajang ini, workshop itu juga akan diikuti oleh pelatih yang mengfhasilkan juara tersebut. Jadi, baik petenis maupun pelatihnya bisa maju bersama-sama,” jelasnya.
Hasil Babak Pertama
(Senin, 3 Juli)
Putra
KU 10
Oliva Arsya (Bima) v Joshua (Bali) 8-0
Ilham Wahyu Fadila (Wonogiri) v Naufal Aji Alfatih (Ngawi) 8-1
Fabian Davin (Sukoharjo) v Rais Kusuma Dewantara (DIY) 8-5
Christian Dwi Widianto (Pati) v Theo Putra Hartomo (Bali) 8-0
Rafif (Malang) v Muhammad Raihan (Bantul) 8-6
Rahmat Naufal Zahir (Surabaya) v M. Fakhri Ammar (Karanganyar) 8-3
Arjuna Wijaya (Kediri) v Alfiano Feldi (Jember) 8-0
M. Ghaffan Algafi (Sukoharjo) v Rafael Jose Soesilo (Semarang) 8-0
Raffa Putra (Banyumas) v Maulana Putra (Bantul) 8-5
M. Ridwan Darmawan (Wonogiri) v Tjiu Andy Hartatmaja (Bali) 8-2
Yusup Aditya (Sukoharjo) v Darryl Mathew Widjaja (DKI) WO
Adiyatma (Tulungagung) v Faraid Jade Ananta (Bantul) 9-7
KU 12
Raphael Dandi (Semarang) v Adrian (Magelang) 8-3
Tri Cahyo Wijanarko (Wonogiri) v Ash Syakir (Malang) 8-2