Kejurnas Tenis Junior Detec Open 2017: M Akmal Junaini Selamatkan Solo
Petenis asal Sukoharjo, M. Akmal Junaini berhasil bertengger di tangga juara Kejurnas Tenis Junior Detec Open 2017.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Petenis asal Sukoharjo, M. Akmal Junaini berhasil bertengger di tangga juara Kejurnas Tenis Junior Detec Open 2017.
Di laga final tunggal kategori 10 tahun yang berlangsung di lapangan tenis Gelora Manahan Solo, Sabtu (8/7), seeded keempat itu mengalahkan Michal Ihsan (Pati).
Akmal mengatasi perlawanan unggulan kedua itu melalui pertarungan tie break dengan skor 9-8(2).
“Senang sekali bisa mengalahkan Ihsan karena sebelumnya dalam dua kali pertemuan saya selalu kalah darinya,” tutur belia kelahiran 4 April 2007 ini.
Kemenangan Akmal menjadi gelar semata wayang bagi petenis Solo Raya yang tampil dalam turnamen yang masuk dalam kalender kompetisi resmi PP Pelti (TDP). Di final tunggal KU 16, Lucky Candra dari Sragen harus mengakui ketangguhan petenis ibukota yang menempati posisi unggulan ketiga, Angga Saputra. Lucky menyerah setelah melakoni partai rubber set 6-1 2-6 4-6.
Di bagian putri, Carrolina Martha Sanjaya sukses memboyong gelar juara KU 16 setelah mengandaskan unggulan teratas, Nadya Dhaneswara (Kudus). Wakil Magelang yang menempati posisi seeded kedua itu menang rubber set dengan skor akhir 6-7(5) 6-4 6-1.
Gelar juara kategori lainnya terdistribusi secara merata untuk peserta dari beberapa kota. Di bagian putra, Faried Widyarohmadhiansyah, petenis asal Gunung Kidul (DIY) menjadi yang terbaik pada KU 12, Rafli Zulkanaen dari Sidoarjo (Jawa Timur) memenangi KU 14, dan Ida Bagus Adismara (Bali) menjadi juara KU 18. Sedangkan Joanne Lynn Hartono asal Bandung merengkuh hasil terbaik kategori 12 tahun putri.
“Dari segi kuantitas, kami sebagai penyelanggara merasa puas karena turnamen tahun kedua ini mampu menarik minat lebih dari 380 peserta dari seluruh pelosok Indonesia,” tutur founder Detec, Deddy Prasetyo.
“Kami juga gembira karena petenis yang bertanding di Detec Open 2017 ini juga mengalami peningkatan. Mereka sudah tidak lagi tampil monoton, namun sudah memiliki variasi permainan. Tapi mereka belum memiliki pola permaianan yang memadai. Mereka hanya punya taktik sederhana, yakni mencecar sisi backhand lawan dan mengarahkan bola ke tempat yang kosong,” paparnya.
Karena itu untuk penyelenggaraan berikutnya, Deddy bermaksud menggelar training camp bagi petenis yang berhasil menjuarai event ini dengan mendatangkan tutor berlevel dunia.
“Training camp itu tidak hanya untuk petenis namun juga harus didampingi pelatih mereka masing-masing. Jadi bisa membuka wawasan keduanya agar bisa bersaing di level selanjutnya,” jelasnya.
Hasil Final Tunggal (Sabtu, 8 Juli)
Putri
KU 12
1-Joanne Lyn (Bandung) v 12-Nailah Jihan (Jember) 8-6
KU 16
2-Carrolina Martha (Magelang) v 1-Nadya Dhaneswara (Kudus) 6-7(5) 6-4 6-1
Putra
KU 10
3-M. Akmal Junaini (Sukoharjo) v 2-Michal Ihsan (Pati) 9-8(2)
KU 12
2-Faried Widyarohmadhiansyah (Gunung Kidul) v 7-Putu Aryel Wahyu (Bali) 8-3
KU 14
2-Rafli Zulkarnaen (Sidoarjo) v 9-Adinda Satria Gamal (Kediri) 6-1 6-4
KU 16
3-Angga Saputra (DKI) v Lucky Candra (Sukoharjo) 1-6 6-2 6-4
KU 18
IB Ngurah Adismara (Bali) v 13-Rizal Muzaqir (Bandung) 6-2 6-1