Ling Ling Agustin Ingatkan Inasgoc Agar Transparan Gunakan Dana Asian Games 2018
Olympian Ling Ling Agustin mempertanyakan besarnya anggaran yang diajukan panitia Asian Games 2018 (Inasgoc)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olympian, Ling Ling Agustin mempertanyakan besarnya anggaran yang diajukan Panitia Asian Games 2018 (Inasgoc) untuk persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018.
Apalagi, usulan anggaran semester kedua sebesar Rp1,8 Triliun tersebut akan dibahas dalam rapat Paripurna Komisi X DPR RI di Gedung DPR Jakarta, Rabu (12/7/2017).
"Saya mendukung pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla sekaligus Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 yang menyebut harus ada efisiensi anggaran. Makanya, saya meminta DPR mengkaji ulang anggaran semester kedua sebesar Rp 1,8 Triliun yang diajukan Inasgoc itu penggunaannya untuk apa saja? Semua kan penggunaan anggaran harus transparan," ungkap Ling Ling Agustin, Selasa (11/7/2017).
Untuk persiapan Asian Games 2018, Inasgoc telah menerima anggaran hibah dari Kemenpora sebesar Rp 500 Miliar.
Kemudian, Inasgoc mengajukan anggaran semester kedua sebesar Rp1,8 Triliun, melalui Kemenpora sebesar Rp 300 Miliar dan Rp1,5 Triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017.
"Penggunaan anggaran Asian Games 2018 itu harus dikontrol dan diawasi sesuai peruntukkannya," kata mantan petenis meja nasional ini.
Selain menyoroti masalah anggaran, petenis meja yang tampil di Olimpiade Barcelona 1992 ini juga menyinggung adanya pembengkakan jumlah panitia.
"Saya dapat informasi jumlah panitia Inasgoc yang tadinya 238 orang membengkak lebih dari 450 orang. Berapa dana yang dihabiskan buat honor mereka yang jumlahnya begitu besar?," tanyanya.
Yang lebih mengejutkan, kata Ling Ling, dari jumlah tersebut hanya di bawah 15 persen yang background olahraga.
"Saya ragu apakah mereka yang sama sekali tidak memiliki background olahraga bisa bekerja mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018," tandasnya.
Sementara itu, Anton Suseno yang juga Olimpian menyoroti minimnya anggaran prestasi yang disiapkan untuk memenuhi target 10 besar pada Asian Games 2018.
"Penyelenggaraan Asian Games 2018 itu sukses jika kita mampu meraih prestasi. Soal sukses penyelenggaraan itu nomor dua. Jadi, masalah anggaran dana prestasi harus lebih diperhatikan dan jangan lagi anggaran yang diajukan Satlak Prima sebesar Rp1,2 teriliun hanya disetujui Rp500 miliar pertahun. Anggaran dana itu jelas sangat minim apalagi digunakan untuk mempersiapkan atlet Asian Games 2018 dan atlet Asian Para Games 2018," papar Anton Suseno.