ONE Championship: Jerome S Paye Ingin Buktikan Kemampuan Kepada Fans di Asia
Petarung unggulan asal Liberia, Jerome S Paye telah siap untuk menghadapi pertarungan tiga ronde di kelas terbang melawan petinju Juara Dunia Thailand
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petarung unggulan asal Liberia, Jerome S Paye telah siap untuk menghadapi pertarungan tiga ronde di kelas terbang melawan petinju Juara Dunia Thailand Yodsanan “Little Tyson” Sityodtong dalam salah satu laga ONE: CONQUEST OF KINGS di Surabaya, Indonesia pada 29 Juli.
Paye melakukan debut ONE Championship melawan petarung asal China Li Hao Jie pada Februari 2016, menunjukkan teknik yang sangat komplit dan mendesak lawannya dengan serangkaian serangan kombinasi. Sayang, ia harus menyerah dalam pertarungan melawan petarung China ini melalui kekalahan angka.
Kemenangan di dalam ring ONE Championship juga tetap belum dapat diraih Paye saat melawan petarung masa depan Indonesia, Stefer Rahardian, karena Ia juga kalah angka di bulan Januari lalu.
Dengan kemampuan untuk mempersulit petarungan bagi setiap lawannya, Paye berencana untuk membalikkan keadaaan saat Ia kembali pada laga ONE Championship di Surabaya, Indonesia untuk melawan Sityodtong.
“Saya sangat bersemangat untuk pertarungan selanjutnya. Saya sangat ingin untuk menunjukkan kepada para fans di Asia apa yang sebenarnya mampu saya lakukan,” ujar Paye mengenai pertarungan selanjutnya melawan Sityodtong.
Hadir setelah mengalami dua kekalahan beruntun, Paye mengakui jika ia sangat ingin untuk menempatkan kembali dirinya di jalur kemenangan dan meraih kemenangan pertamanya di laga seni bela diri campuran (MMA) terbesar di Asia.
“Bagi setiap petarung hebat, adalah mimpi mereka untuk dapat meraih kemenangan di organisasi MMA internasional layaknya ONE Championship. Sayangnya, saya belum mendapatkan kesempatan tersebut di pertarungan terakhir saya. Sekarang, saya harus membuktikan diri di depan seluruh dunia. Karenanya saya sangat meninginkan untuk memenangkan pertarungan ini,” tegasnya.
Meski begitu, Paye memiliki tugas berat di hadapannya saat harus bertarung melawan Sityodtong, yang pernah meraih gelar kelas bulu super WBA dan dikenal memiliki pukulan bertenaga andalan. Dengan kemampuannya, ia harus memanfaatkan kedua tangannya untuk menahan serangan dengan kombinasi khas miliknya.
Dengan rekor 47 KO saat bertinju dan tiga kemenangan serupa di MMA yang diraihnya, Sityodtong selalu mengincar kemenangan dengan cara yang sama dalam setiap pertarungannya. Dan dengan dua kemanangan berturut-turut saat ini, Sityodtong mencari kemenangan ketiga saat melawan Paye, yang belum pernah menang hingga saat ini di ONE Championship.
“Meskipun saya memiliki pengalaman dalam pertarungan seperti ini, saya tidak akan menganggapnya remeh. Ia tetap berbahaya. Ia adalah juara tinju dengan kehebatannya. Saya akan memaksimalkan kemampuan saya sebagai petarung MMA yang akan melawannya,” ujar Paye tentang lawannya.
Di samping tujuannya untuk dapat mengangkat tangan kemenangan di pertarungan ketiganya di ONE Championship, petarung Liberia berusia 39 tahun ini bertarung untuk kebanggaan dirinya dan juga negaranya.
Liberia sangat dikenal dengan sepak bolanya berkat popularitas George Weah, yang merupakan satu-satunya orang Afrika yang mendapatkan FIFA World Player of the Year dan menjadi atlit paling terkenal di negaranya.
Paye percaya jika MMA dapat menjadi salah satu olahraga terkemuka di Liberia di masa mendatang karena memiliki perkembangan yang potensial di negaranya.
“Adalah bawaan setiap orang Afrika untuk menjadi atletis. Jika hanya orang Liberia yang dapat terhubung dengan MMA, tampaknya kami akan sukses di olahraga ini. Sepak bola adalah nama yang sangat dikenal di negara saya. Dengan dukungan yang sama, MMA tentu saja dapat tumbuh di sana,” tambahnya.
Paye menekankan bahwa ia sangat bangga dapat mewakili Liberia di panggung dunia seperti ONE Championship dan sangat ingin membawa negaranya terkenal melalui MMA.
“Ini adalah sebuah kesempatan istimewa untuk mewakili Liberia di ONE Championship. Tidak semuanya mendapatkan kesempatan ini. Ini juga menjadi sebuah platform bagi semua fans di seluruh dunia untuk sedikit mengetahui mengenai Liberia,” tegasnya.
Mendapatkan kemenangan tak hanya memastikan posisinya di dunia olahraga internasional, namun juga sebuah jalan untuk memperluas citra Liberia sebagai bagian dari MMA yang semakin berkembang.
“Saya ingin menempatkan Liberia dalam peta dunia MMA karena ini merupakan keinginan saya untuk membuka pintu kesempatan untuk rekan-rekan senegara. Orang-orang Liberia memiliki potensi di MMA. Ini adalah proses langkah demi langkah. Mendapatkan kemenangan adalah salah satu yang pertama,” tutupnya.