Kejurnas Gulat Senior 2017: Era Baru Gulat DKI Jakarta
Tim Gulat DKI Jakarta berhasil merebut medali emas dari keikutsertaannya di Kejurnas Gulat Senior 2017
Penulis: Toni Bramantoro
Pemilik perusahaan katering Nendia Primarasa yang juga atlet karateka Dan-1 ini mampu menumbuhkan suasana kebersamaan di antara para pegulat, pelatih dan pembina.
Kebersamaan, kekompakan dan soliditas inilah yang menjadi kunci dari peningkatan prestasi mereka, dari PON 2016 ke Kejurnas Senior & Test-Event Asian Games XVIII/2018.
Memang, prestasi tidak bisa diperoleh secara instan, itu sudah menjadi dalil di olahraga--bahkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Proses pelatihan yang serius, spartan dan militan, sudah dipercaya sejak dahulu sebagai faktor pendorong pencapaian prestasi olahraga, tak terkecuali di gulat--salah satu cabor utama di multi-event, baik Olimpiade, Asian Games atau SEA Games.
Proses pelatihan yang paripurna itu harus ditambah lagi dengan adanya perhatian penuh dari seluruh stakeholders, khususnya pengurus dan jajaran pembina. Harus disadari bahwa para atlet bukanlah mesin yang hanya menjalankan perintah.
Mereka tetaplah manusia yang senantiasa membutuhkan sentuhan-sentuhan yang mampu meningkatkan adrenalin berkompetisinya menjadi lebih optimal, fighting-spirit atau semangat juangnya menjadi lebih sempurna.
Itulah yang coba dijalankan oleh H.Heru Pujihartono di tim gulat DKI Jakarta ini. Ia senantiasa meluangkan waktunya untuk mendampingi para pegulatnya, baik semasa menjalani proses pelatihan di pelatda, dan saat-saat berkompetisi di kejurnas gulat senior & test-event Asian Games XVIII/2018 ini.
Pada Kamis (26/10) malam, seusai mendampingi perjuangan Andika Sulaiman dan Shilpa Setty merebut medali emas dan perunggunya di GOR Ciracas, Jaktim, H.Heru Pujihartono bersama Resti Nendia, istrinya, masih meluangkan waktu untuk bersama-sama pegulatnya di hotel Santika, kawasan TMII, Jakarta Timur.
"Tidak ada arahan khusus," kata H.Heru Pujihartono, Kamis malam itu, "Hanya berdiskusi, memberi tambahan semangat kepada mereka yang akan bertanding besok."
Jumat ini, mulai pukul 14.00 WIB, dipertandingkan empat kelas terakhir di mana pegulat DKI Jakarta juga akan berjuang keras untuk mendulang medali, demi menambah koleksi medali yang sudah diperoleh.
Pegulat DKI Jakarta yang tampil Jumat siang ini adalah Rahmat Darmawan di kelas 75 kg putra, M.Rudiansyah di kelas 85 kg, Ardiansyah kelas 97 kg, Nur Rusli di kelas 130 kg, semuanya di gaya grego.