Kejurnas Gulat Senior 2017: Era Baru Gulat DKI Jakarta
Tim Gulat DKI Jakarta berhasil merebut medali emas dari keikutsertaannya di Kejurnas Gulat Senior 2017
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gulat DKI Jakarta berhasil merebut medali emas dari keikutsertaannya di Kejurnas Gulat Senior 2017 yang juga dijadikan test-event untuk kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018 di Jakarta Fair, Jakarta.
Kejurnas Gulat Senior 2017 sekaligus test-event gulat Asian Games XVIII/2018 ini diselenggarakan oleh PB PGSI dengan supporting penuh dari Panitia penyelenggara Asian Games XVIII/2018, yakni Inasgoc.
Tujuan utama dari ajang ini adalah sebagai ujicoba dari pelaksanaan kompetisi gulat di Pesta Olahraga Antarnegara Asia (Asian Games) ke-18 tahun 2018, yang akan diikuti sebagian besar dari hampir 50 negara anggota OCA (Dewan Olimpiade Asia).
Disamping itu, Kejurnas Gulat Senior 2017 ini pun tampaknya dijadikan salah satu saringan untuk pembentukan tim gulat Indonesia yang akan diterjunkan di pentas gulat Asian Games XVIII/2018 tersebut.
Tak mengherankan jika daerah-daerah menampilkan para pegulat terbaik seniornya di sini, yang sebagian besar berlaga di kompetisi gulat PON 2016, di Bandung, Jabar.
Demikian juga dengan tim gulat DKI Jakarta. Ke-13 pegulat yang mewakili Pengprov PGSI DKI Jakarta sebagian tampil di PON 2016 tersebut, termasuk peraih medali emas Andika Sulaiman, serta medali perunggu Eriksson Tambunan dan Rizky Darmawan.
Hingga usai perburuan medali hari ketiga, Kamis (26/10/2017), tim gulat DKI Jakarta sudah mengoleksi satu medali emas dan tiga medali perunggu.
Raihan satu medali emas dan tiga medali perunggu dari kejurnas senior ini memang masih belum memenuhi harapan untuk dapat merebut setidaknya tiga medali emas. Namun, peraihan 1-0-3 set medali ini sudah lebih baik dari perolehan lima medali perunggu pada PON 2016 lampau.
Di kompetisi gulat PON 2016 itu tim gulat DKI Jakarta membawa pulang lima medali perunggu melalui Elipitua Siregar di gaya bebas kelas 57 kg, Rizky Darmawan di kelas 70 kg gaya bebas, Deddy Rukmana di kelas 98 kg gaya grego, serta Nur Rusli di kelas 125 kg gaya grego dan Lutfi Azhar di kelas 130 kg gaya bebas.
Perolehan lima medali perunggu untuk tim gulat DKI Jakarta di PON 2016 tersebut diakui cukup mengecewakan mengingat adanya perhatian penuh yang diberikan oleh pimpinan KONIDA DKI Jakarta maupun Pengprov PGSI DKI Jakarta yang diketuai oleh Steven Setiabudi Musa, anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP.
Dari evaluasi yang dilakukan kemudian, diketahui jika kurang optimalnya proses pelatihan menuju PON 2016 tersebut.
Ini berbeda dengan proses pelatihan yang dilakukan menyambut pentas kejurnas gulat senior sekaligus test-event Asian Games 2018. Keterlibatan penuh Ketua Bidang Dana Pengrov PGSI DKI Jakarta H.Heru Pujihartono dalam proses pelatihan, menumbuhkan suasana berbeda. Atmosfir pelatihan di GOR Ragunan menjadi lebih kondusif.
Dengan dukungan dari Ketua Pengprov PGSI DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa, Heru Pujiharto benar-benar menjalankan fungsi dan peranannya sebagai Chef de Mission (CdM) kontingen gulat DKI Jakarta baik dan penuh tanggung-jawab.
Ia tak hanya membuat para atletnya lebih menempa diri dengan lebih baik lagi, akan tetapi juga memberikan mereka tempat tinggal yang lebih komprehensif.