Valentino Rossi bilang Team Order Sudah Biasa di Ajang Balap
Pebalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, ikut angkat bicara terkait isu team order yang dilakukan oleh tim Ducati.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SEPANG - Pebalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, ikut angkat bicara terkait isu team order yang dilakukan oleh tim Ducati.
Isu team order di kubu Ducati muncul pada saat balapan MotoGP Malaysia, Minggu (29/10/2017).
Waktu itu Jorge Lorenzo yang memimpin balapan di salip oleh Andrea Dovizioso saat balapan menyisakan lima putaran saja.
Sebelumnya Jorge Lorenzo mendapatkan pesan 'Mapping 8' di dashboard motor Desmosedici GP17.
Pesan itu disebut-sebut memiliki makna terselubung, yakni untuk membiarkan Andrea Dovizioso melewati Jorge Lorenzo.
Pada jumpa pers usai balapan, Jorge Lorenzo membantah dirinya membiarkan Dovizioso lewat dan tidak melihat pesan di dashboard.
Isu tersebut kemudian mendapat tanggapan dari Valentino Rossi dengan menyikapi hal tersebut dengan kejadian di ajang F1, dimana tim Mercedes melakukan team order.
Valentino Rossi menganggap jika team order dalam sebuah balapan adalah hal yang sudah biasa.
Dalam beberapa balapan F1, tim Mercedes terlihat melakukan team order, terutama saat Lewis Hamilton masih tertinggal perolehan poin dari Sebastian Vettel.
Beberapa kali Valtteri Bottas membiarkan rekan satu timnya itu untuk lewat, meskipun sebenarnya Valtteri Bottas memiliki kecepatan yang lebih bagus.
"Dalam balapan terakhir F1 yang saya lihat, Mercedes meminta Valtteri Bottas untuk memperlambat Max Verstappen. Apa yang ingin saya katakan kepada anda?," kata Valentino Rossi seperti dikuti Bolasportcom dari GPOne, Rabu (1/11/2017).
Lewis Hamilton sendiri baru saja berhasil menjadi juara dunia F1 meskipun pada balapan GP Meksiko, Minggu (29/10/2017), hanya finis kesembilan.
Bagi Andrea Dovizioso, balapan MotoGP Valencia, Minggu (12/11/2017), menjadi pertaruhan terakhirnya untuk menjadi juara dunia MotoGP 2017.
Hal ini karena dia tertinggal 21 poin dari Marc Marquez, dan saingannya tersebut hanya butuh finis minimal posisi ke-11 untuk mengunci gelar juara dunia MotoGP 2017.