Rildo Ananda Anwar Itu Maniak Tenis dan Pantas Jadi Ketua Umum PB Pelti kata Prasetyo
Di kalangan pemain tenis senior nama Prasetyo Edi Marsudi sudah tidak asing lagi.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di kalangan pemain tenis senior nama Prasetyo Edi Marsudi sudah tidak asing lagi.
Ketua DPRD DKI Jakarta ini pernah terlibat sebagai tim sukses Piala Davis Indonesia yang diperkuat Suharyadi dan kawan-kawan saat mengalahkan Korea Selatam dengan skor 4-1.
Prasetyo yang juga offroader ini ikut miris melihat prestasi tenis Indonesia yang memasuki masa suram. Era kejayaan Suharyadi, Wailand Walalangi, Tintus Arianto Wibowo, Yayuk Basuki, Susana Anggarkusuma, Anggelique Wijaya benar-benar tenggelam.
Tak ada lagi bintang-bintang tenis Indonesia yang mampu mengulang sukses mereka.
"Petenis Indonesia itu punya potensi bersaing di kancah internasional. Dan, saya yakin jika PB Pelti dipimpin Rildo Ananda Anwar kejayaan tenis Indonesia bisa dikembalikan," kata Prasetyo saat menemui sahabatnya Rildo Ananda Anwar yang berkumpul dengan mantan-mantan petenis nasional di Lapangan Tenis Widya Chandra Jakarta, Kamis (16/11/2017) malam.
Prasetyo sengaja datang ke Widya Chandra untuk memberikan dukungan penuh terhadap keinginan Rildo Ananda Anwar mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PB Pelti pada Munas Pelti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 24-26 November 2017.
"Tenis Indonesia itu butuh sosok pemimpin yang peduli dan 'setengah gila'. Dalam arti pimpinan itu tidak menuntut banyak dari para atlet tenis kecuali prestasi. Dan, figur itu hanya ada pada Rildo Ananda Anwar yang benar-benar maniak tenis. Rasanya, tidak salah jika seluruh Pengprov Pelti memberikan dukungan. Dan, saya juga siap ditunjuk sebagai Sekjen PB Pelti jika Rildo terpilih," papar Prasetyo Edi Marsudi.
Ia mengaku sangat mengenal sosok Rildo di kancah tenis Indonesia.
"Saya kenal dengan beliau bukan satu atau dua tahun. Saya kenal beliau sudah lama dan tahu kalau dia juga atlet muda tenis. Semenjak ikut dengan amarhum Moerdiono, Rildo paham betul dasar-dasar tenis Indonesia. Makanya saya akan dukung 100 persen pencalonannya," ujarnya.
Ya, memang tenis Indonesia membutuhkan sosok yang pemberani seperti Presiden RI Pertama Soekarno.
"Soekarno itu dikenal dunia lewat olahraga. Ia mampu membangun stadion yang begitu megah dan dikenal dunia. Nah, di tenis kita butuh sosok seperti itu. Sosok yang mampu membawa pembenahan untuk tenis Indonesia. Karena jujur saja saat ini tenis Indonesia tidak berkembang," jelasnya.
Prasetyo juga mengingatkan agar figur yang tidak mencintai tenis untuk mencalonkan diri.
"Kalau figur Ketua Umum PB Pelti tidak peduli dengan tenis mendingan jangan jadi pemimpin," tegasnya.