Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Umar Syarief Harapkan Kemenpora Perhatikan Nasib Legenda Olahraga yang Tinggal di Pelosok Tanah Air

arateka nasional dari Jawa Timur, Umar Syarief mengaku prihatin dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kemenpora sehubungan dengan pemberian penghargaan

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Umar Syarief Harapkan Kemenpora Perhatikan Nasib Legenda Olahraga yang Tinggal di Pelosok Tanah Air
tribunnews.com/oro
Umar Syarief (kanan) dan Hifni Hasan (kiri) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karateka nasional dari Jawa Timur, Umar Syarief mengaku prihatin dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kemenpora sehubungan dengan pemberian penghargaan bagi legenda olahraga, beberapa waktu lalu.

Menurut Umar Syarief yang sempat tinggal di St Gallen, Swiss tahun 2007 itu harusnya penghargaan bagi legena olahraga nasional tersebut harus jelas kriterianya.

"Saya bingung dengan kriteria yang digunakan oleh Kemenpora saat memberikan penghargaan bagi legena olahraga nasional. Sementara saya merasa banyak legenda olahraga yang punya prestasi baik tapi luput dari pemberian penghargaan legenda olahraga nasional," ungkap Umar Syarief ditemui di Kantin Koni Senayan Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Umar Syarief telah 20 tahun mengabdikan dirinya di dunia Karate nasional, namun belum menerima penghargaan dari pemerintah dalam hal ini Kemenpora.

"Saya 20 tahun menggeluti karate, dan sudah 12 medali Emas SEA Games sudah saya koleksi, tapi baiklah, saya tidak masuk dalam hitungan legenda olahraga tanah air, tetapi perhatikan nasib atlet nasional lainnya yang tinggal di pelosok tanah air yang telah membawa harum nama bangsa dan negara Indonesia di arena olahraga," tandasnya.

Menurutnya, Kemenpora tidak hanya sekedar menggelar acara yang sifatnya memberi perhatian kepada legenda olahraga, tetapi tidak memperhatikan mantan atlet yang harusnya berhak menerima.

"Mantan atlet pun akan merasa bangga jika pemerintah selalu memperhatikan nasibnya," jelas Umar yang baru menerima penghargaan dari KONI Pusat di tahun 2014.

Berita Rekomendasi

Senada dengan Umar Syarief, pemerhati olahraga nasional, Hifni Hasan SH MH memberi masukan kepada pemerintah jika hendak memberikan penghargaan kepada legenda olahraga Indonesia harus memperhatikan unsur prestasi.

"Jangan legenda olahraga nasional yang prestasinya tidak begitu bagus, hanya karena tinggalnya di ibukota terpilih menjadi salah satu legenda olahraga yang mendapat penghargaan," kata Hifni Hasan.

Untuk itu, ia memberi masukan hendaknya pemerintah dalam hal ini kantor Kemenpora harus memiliki bank data legenda olahraga yang punya prestasi.

"Jika pemerintah ingin memberikan penghargaan kepada legenda olahraga, tidak asal tunjuk, kasihan legenda olahraga yang tinggalnya jauh dari ibukota tapi luput dari perhatian, padahal prestasinya sangat bagus," selorohnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas